Yogyakarta - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), menolak wilayahnya dikeruk dan bebatuan diambil untuk pembangunan talut Bendungan Bener. Sebab, tanahnya subur dan menyejahterakan penduduk setempat.
Hasil pertanian berupa kebun durian, cengkeh, kelapa, vanili, dan lada, membuat kami bertahan. Tapi, mengapa justru mau dirusak untuk proyek pembangunan talut bendungan? ujar perwakilan warga, Marsono, di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Kamis (14/2).
Baca juga:
Desa Wadas Purworejo Tolak Bendungan Bener
Lagi, Warga Wadas Demo Tolak Quarry Bendungan Bener
Bendungan Bener Diklaim Tertinggi di Indonesia
Ada belasan petani Dewas Wadas yang menyambangi kantor LBH Yogyakarta. Mereka, yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa), datang dengan membawa aneka hasil panen.
Bendungan Bener merupakan proyek nasional yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO). Seluas 154 hektare lahan dalam sekitar 500 bidang tanah di Desa Wadas dijadikan lokasi material bendungan.