Desa Wadas Purworejo Tolak Bendungan Bener
Semarang - Paguyuban warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), menolak material tanahnya diambil untuk pembangunan Bendungan Bener.
Aspirasi tersebut disampaikan sekitar 200 massa saat berunjuk rasa di Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahwalan, Kota Semarang, Kamis (8/11). Mereka tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa).
"Mohon maaf, Gubernur tidak bisa menemui panjenengan. Kalau anda baca koran, pasti tahu, beliau sedang kunjungan ke Jepang," ujar Kepala Bagian Pemerintahan Setda Jateng, Bambang Herwanto, saat menerima perwakilan demonstran.
"Saya siap mendengar keluhan bapak-ibu, untuk selanjutnya saya laporkan ke Gubernur," imbuhnya.
Pada kesempatan sama, perwakilan Gempa Dewa, Fuad, menyatakan, warga tak dilibatkan dalam penyusunan analisis dampak lingkungan (amdal) Bendungan Bener.
"Warga merasa dirugikan dan tidak dilibatkan dalam penyusunan amdal. Kepala desa kami tak tahu menahu soal penyusunan itu. Tahu-tahu sudah jadi," bebernya.
Dalam buku amdal, tambah Fuad, lahan yang akan dieksploitasi seluas 145 hektare dan 8,64 hektare untuk akses jalan. "Kami menolak," tegasnya.
Warga pun menolak biaya ganti rugi atas pengambilan material tanah dari lahan pertanian. Menurut Fuad, pemerintah provinsi (pemprov) lalai dalam mengeluarkan izin lingkungan.
"Semua akan saya sampaikan. (Aspirasi warga) sudah saya catat. Kami mengapresiasi aksi siang ini sudah berjalan tertib," tandas Bambang usai berdialog sekitar 30 menit.