Jateng Akan Diguyur Hujan sejak November
CILACAP - Intensitas hujan diprakirakan di Jawa Tengah (Jateng) mulai meningkat pada November 2019. Masyarakat di kawasan pengunungan tengah pun diminta mewaspadainya.
"Pada awal-awal bulan November, intensitas hujannya diprakirakan masih ringan hingga sedang. Namun mulai pertengahan bulan, diprakirakan mulai meningkat," ucap Kepala Poknis Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, Kamis (31/10).
Baca juga:
Mitigasi Bencana Musim Hujan, Jateng Siapkan Rp23 Miliar
Hati-hati Bencana Hidrometeorologi kala Peralihan Musim
Curah hujan wilayah pegunungan tengah Jateng beragam. Seperti utara dan sebagian kecil timur Banjarnegara, barat Wonosobo, serta selatan Pekalongan diprakirakan 500 milimeter lebih (sangat tinggi).
Wilayah pegunungan tengah lainnya diprediksi 401-500 militer (tinggi). Semacam timur laut Banyumas, sebagian besar Purbalingga, tenggara Pemalang, barat Pekalongan, sebagian besar Banjarnegara, serta sebagian besar Wonosobo.
Sedangkan wilayah selatan Jateng, curah hujannya diprakirakan 301-400 milimeter (tinggi). Di antaranya: sebagian besar Cilacap, sebagian besar Banyumas, selatan Purbalingga, barat Banjarnegara, sebagian besar Kebumen, serta utara Purworejo.
"Curah hujan di beberapa wilayah Jateng selatan, seperti Cilacap bagian barat daya, Kebumen bagian tenggara, dan Purworejo bagian selatan, diprakirakan masuk kategori menengah. Dengan curah berkisar 201-300 milimeter," tuturnya.
Ihwal sifat hujan, menurut Teguh, mayoritas tergolong normal. Baik di wilayah pegunungan tengah maupun selatan Jateng. "Sama dengan rata-rata selama 30 tahun yang berkisar 85-115 persen," kata dia, mengutip Antara.
Kendati begitu, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal waspada akan bencana yang mungkin terjadi. Seperti longsor dan banjir.