Sepuluh Kecamatan di Gunungkidul Dilanda Kekeringan
GUNUNGKIDUL - Sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengalami kekeringan pada musim kemarau 2019. Berimbas terhadap 21.519 kepala keluarga (KK) atau 76.514 jiwa di 50 desa.
Kekeringan tecermin dari sumur galian. Juga dengan perusahaan air minum (PAM) desa. Debit air tak lagi memenuhi kebutuhan. Warga pun mulai memanfaatkan air telaga. Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sebagian warga juga sudah ada yang membeli air. Bahkan, ada yang sejak Januari lalu," ujar Anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Gunungkidul, Winarno, Senin (17/6).
Baca juga:
Kemarau, 360 Desa di Jateng Terancam Kekeringan
Sejak Medio Ramadan, Lereng Merapi Krisis Air
Warga Wonogiri Tempuh Belasan Kilo demi Air Bersih
Kekeringan terparah melanda wilayah selatan. Seperti Kecamatan Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Panggang, dan Saptosari.
Karenanya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY menyiapkan Program Droping Air Bersih. Menyasar wilayah kekeringan di Gunungkidul.
"Droping akan menggunakan truk tangki. Berkapasitas 5.000 liter," ucap Kepala ACT Cabang DIY, Bagus Suryanto.
Lembaga kemanusiaan ini, melansir Kedaulatan Rakyat, pun akan membangun sumur wakaf. Melibatkan Global Wakaf.
Sampai kini, pembangunan sumur bor itu dilakukan di 18 titik. Kedalamannya beragam. Dari 50-10 meter. "Semoga ikhtiar kita semua dapat membantu puluhan ribu warga Gunungkidul," tuntasnya.