Sebanyak 11 Persen Balita di Sleman Menderita 'Stunting'
SLEMAN - Sebanyak 11 persen balita di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa (DIY), menderita kerdil (stunting). Pada tahun lalu.
Jumlah tersebut, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, turun sedikit. Dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 11,6 persen.
"Temuan stunting sifatnya merata. Hampir di semua kecamatan ada," ujar Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo.
Baca juga:
Kasus 'Stunting' di Purbalingga Diakui Tinggi
Kualitas Kesehatan Warga Brebes Buruk
Kasus terbanyak berada di tiga wilayah. Kecamatan Prambanan, Moyudan, dan Seyegan. Angkanya, melansir Suara Merdeka, mencapai 20 persen.
Kejadian ini cukup mencengangkan. Pangkalnya, Moyudan merupakan lumbung pangan. Karenanya, dia menduga, stunting dipicu buruknya manajemen pola asuh.
Tinggi badan tak sesuai standar usia. Salah satu ciri-ciri penderita stunting. Seperti bayi lahir dengan tinggi kurang dari 47 sentimeter dan berat di bawah 2.500 gram.