Kasus 'Stunting' di Purbalingga Diakui Tinggi

Kasus 'Stunting' di Purbalingga Diakui Tinggi Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (kiri), menjenguk pasien gizi buruk di RSUD dr. R. Goeteng Taroendibrata Purbalingga, Jateng, 15 Januari 2019. (Foto: Pemkab Purbalingga)

Purbalingga - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengakui, banyak kasus pendek (stunting) di wilayahnya.

"Ada 368 anak stunting," ujarnya di Masjid Baiturrokhman, Desa Karangjoho, Kecamatan Pengadegan, Kamis (7/2). Tertinggi di Pengadegan.

Karenanya, dia meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) membuat inovasi pencegahan dan penanggulangan pendek pada anak bawah lima tahun (balita). "Sehingga, kasus cepat dituntaskan," jelasnya.

Pada kesempatan sama, Camat Pengadegan, Joko Pribowo, menyatakan, pihaknya telah mengadakan penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil dan balita untuk mencegah stunting. Misalnya, pemeriksaan kehamilan terpadu, pemberian makanan tambahan, dan deteksi dini bayi baru lahir.

"Mengenai pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di Pengadegan, berjalan baik," klaimnya.

Dirinya melanjutkan Kecamatan Pengadegan menyerap dana desa 2018 sebesar Rp8 miliar dan alokasi dana desa (ADD) Rp4 miliar. "Sedangkan bantuan keuangan khusus untuk empat desa sejumlah Rp1 miliar," ucapnya.

"Potensi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) sebanyak 350 usaha dan 175 di antaranya, sudah ajukan ijin usaha," tutup Joko.