Magelang dan Brebes Juga Dilanda Angin Kencang
MAGELANG - Angin kencang juga terjadi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (20/10) sore hingga hari ini (Senin, 21/10). Akibatnya, puluhan warga Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, mengungsi.
"Mereka yang mengungsi, dari Dusun Kenditan dan Cetokan, Desa Pogalan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, beberapa saat lalu.
Baca juga:
Angin Kencang Terpa Sejumlah Daerah di Jateng
Kebakaran Hutan Gunung Petarangan Meluas
Sebanyak 70 warga di dua dusun tersebut mengungsi di Puskesmas Pakis. Angin ribut terjadi sejak pukul 17.00. Tiga jam berselang, bertambah besar.
BPBD Kabupaten Magelang mencatat, angin menumbangkan pepohonan. Sejumlah rumah warga pun mengalami kerusakan di bagian atap.
"Data masih terus berkembang. Karena angin kencang masih berlangsung," ujar dia. BPBD bersama masyarakat, mengutip Antara, kini tengah menangani pohon tumbang.
Tak sekadar itu. Sebanyak 447 kepala keluarga (KK) dari tiga dusun di Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, pun terpaksa mengungsi di Balai Desa; rumah Rismanto, Kepala Dusun Ketundan; dan kediaman Ari di Dusun Bangsal. Sejak pagi tadi.
Daryono mengungkap, aliran listrik sejak pukul 22.00 WIB, hingga sekarang masih mati. Untuk kebutuhan penerangan, warga menggunakan genset.
"Di Dusun Kecitran, ada rumah roboh. (Di) Semampiran kandang satu (roboh). Terus, rusak total asbes (di) lima rumah. Kalau genting, hampir tiap rumah," tutur Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Ketundan, Daryono, melansir detikcom.
Angin kencang pun memutus jaringan listrik per Minggu malam hingga kini. Warga terpaksa memanfaatkan genset untuk penerangan.
Insiden serupa menerpa beberapa desa di Kecamatan Sirampok, Kabupaten Brebes. Angin bertiup kencang dini hari tadi. Dus, puluhan rumah warga di Desa Batur Sari dan Dawuhan rusak.
"Angin datang dari arah utara menuju selatan. Dan puncaknya pada pukul 03.00," ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Brebes, Nuhsy Mansyur, terpisah.
Berdasarkan info yang dihimpun BPBD, rumah warga yang rusak sekitar 70 unit. Perinciannya: 40 rumah rusak ringan dan enam rumah rusak parah di Dukuh Tengah serta masing-masing 12 unit rumah rusak ringan dan sedang di Dukuh Angrung dan Desa Dawuhan.
"Ada juga pohon tumbang dan tiang listrik yang ambruk. Jumlah kerugian masih didata. Kami masih melakukan pendataan di lapangan," tuntas dia.