Luas Lahan Pertanian Jateng Susut 800 Ribu Hektare
SEMARANG - Luas lahan pertanian di Jawa Tengah (Jateng) pada 2019 tersisa 1.022.570,86 hektare. Susut sekitar 800 ribu hektare dalam empat tahun terakhir. Karena alih fungsi.
Kendati begitu, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng mengklaim, produksi meningkat. Seiring modernnya proses budi daya.
"Tahun 2014, petani hanya bisa menghasilkan 5,3 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Sementara saat ini, bisa memproduksi 5,8 ton," kata Kepala Distanbun Jateng, Suryo Banendro.
Baca juga:
Lahan Pertanian Jateng Akan Menyusut 878 Ribu Hektare
508 Hektare Sawah Kota Pekalongan Akan Beralih Fungsi
Perda RTRW Jateng Hapus Lahan Pertanian Surakarta
"Dulu, kan, manual. Makanya, produksinya rendah. Modernisasi itu dilakukan dari pemanfaatan bibit unggul, pupuk, penggunaan alat mesin pertanian, sampai digitalisasi sistem pertanian," imbuhnya.
Lima tahun silam, mengutip situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, luas lahan pertanian mencapai 1,8 juta hektare. Tersebar di 35 kabupaten/kota.
Berdasarkan data Distanbun, sebanyak 447.192 unit alsintan dari 14 jenis telah dipakai petani. Di antaranya: 1.536 mesin tanam, 1.242 alat penyiang, 13,487 alat perontok padi, 440 unit pengering, dan 20.494 mesin penggiling.
"Sekarang kita lagi concern untuk meningkatkan SDM petani milenial. Di sektor hulu, mereka sudah bagus. Yang perlu kita perbaiki adalah di sektor hilir," tutup Suryo.