Giliran Mahasiswa Klaten-Kudus yang Berunjuk Rasa

KLATEN - Aliansi Gerakan Mahasiswa Klaten menggelar aksi demonstrasi di Tugu Perwari Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (25/9). Mereka mengkritisi rencana pengesahan sejumlah rancangan undang-undang kontroversial.

Beberapa demonstran membawa perlengkapan aksi berisi olok-olok terhadap Senayan. Seperti "Aku Sing Ngombe, DPR Sing Mabuk"; "Yane Yo Wedi Panas, Ning Piye Meneh, DPR Pekok'e"; dan "Iki DPR Opo Kalkun".

Baca juga:
"Gejayan Memanggil", Mahasiswa Yogyakarta Gelar Aksi Siang Ini
Tujuh Tuntutan Aksi "Gejayan Memanggil"
Demo Berlangsung di Semarang dan Solo Hari Ini

Mereka pun menuntut legislatif dan pemerintah merevisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) yang baru disahkan. Selain mendesak pembatalan pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), RUU Pertanahan.

Massa juga meminta kriminalisasi aktivis dihentikan serta menginginkan ruang demokrasi terbuka seluas-luasnya. Melansir Solopos, reli berlangsung sejak pukul 10.00 tadi.

Unjuk rasa dengan aspirasi serupa digelar mahasiswa Kudus. Titik aksi berpusat di DPRD setempat.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Gatot Priyambodo Agusta, menerangkan, demo diikuti sekitar 400 orang. "Ini aksi damai," ucapnya.

Dalam aksi, mereka menuntut tegas kepada DPR dan Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kembali revisi UU karena menimbulkan gejolak.

Massa sempat bertemu perwakilan dewan. Setelah beberapa saat berorasi dan menyampaikan aspirasi.

Gayung bersambut. Ketua DPRD Kudus, Masan, menemui mahasiswa. "Aspirasinya bagus," katanya.

"Menjaga situasi kondusif secara bersama. Pejabat diminta tidak korupsi. Ada pihak yang berwenang memberantas korupsi," imbuh dia ihwal tuntutan mahasiswa.

Demo, menukil detikcom, berlangsung tertib dan lancar. Mereka telah membubarkan diri sejak sekitar pukul 11.30.