Alih Fungsi Waduk Cacaban Sebab Tegal Kebanjiran
Tegal - Berubahnya fungsi Waduk Cacaban di Desa Penujang, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng), menjadi salah satu faktor banjir di "Kota Bahari" dan sekitarnya.
"Sebagian waduk sudah dijadikan lahan pertanian oleh warga. Sehingga, menimbulkan sedimentasi yang tinggi," ujar Kepala Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Mulyanto, Jumat (8/2).
Baca juga:
Musim Hujan Mundur, Waspadai Banjir-Longsor hingga Maret
Waspadai Berbagai Penyakit Akibat Banjir
Ganjar Minta Warga Tak Dramatisasi Bencana
Melansir laman Dinas Pekerjaan Umum, Sumer Daya Air, dan Tata Ruang (Pusdataru) Jateng, Waduk Cacaban bisa menampung air hingga 90 juta meter kubik kala normal dan saat banjir mencapai 191,7 juta meter kubik. Pun mampu mengaliri 17.481 hektare sawah.
Namun, kata dia, daya tampung waduk yang dibangun pada 1952-1958 itu telah berkurang drastis. Soalnya, sebagian lahan waduk beralih fungsi.
"Waduk Cacaban harus dinormalisasi. Minimal, harus ada anak bendungan. Sehingga, air bisa terserap dan disalurkan ke sejumlah lahan pertanian," harapnya.
Perubahan fungsi itu, menurut Mulyanto, lantaran pemerintah mengizinkan masyarakat bercocok tanam di areal waduk. "Jika pemerintah melarang, pasti warga minggir," pungkasnya.