Ulah Manusia Picu Bencana Alam

Ulah Manusia Picu Bencana Alam Ilustrasi banjir. (Foto: Pixabay)

Banyumas - Bencana alam kerap terjadi. Banyak faktor menjadi penyebabnya. Ulah manusia, salah satunya.

Misalnya, kata akademisi Universitas Jenderal Soedirman, Indra Permanajati, pendirian bangunan yang berat. "Atau pengambilan air tanah dalam," ujarnya, di Kabupaten Banyumas, Kamis (28/2).

Baca juga:
Basarnas: Indonesia 'Lumbung' Bencana
Bencana 2018 Telan Korban Jiwa Terbanyak dalam 1 Dasawarsa
Mayoritas Bencana selama Januari 2019 Menimpa Jawa

Menjaga keseimbangan alam merupakan kunci. Banjir, longsor, dan penurunan tanah bisa terjadi, bila terganggu. "Kewajiban manusia memahami perilaku alam dan menjaganya," ucap dia.

Masyarakat perlu diedukasi ihwal keseimbangan alam. Publik harus paham, alam berproses secara seimbang. "Ini bukan slogan semata. Sudah banyak contoh kejadiannya," tegasnya.

Pemahaman itu menjadi modal besar dalam penanganan bencana. Khususnya preventif. "Pencegahan dini mengurangi bencana dan risiko bencana," kata Indra.

Faktor alam menjadi penyebab bencana lain. Dapat dilakukan dengan mitigasi. Misalnya, dia mencontohkan, "Penggunaan alat-alat pemantau dan sensor untuk sistem peringatan dini."

Multidisiplin Ilmu
Mitigasi memerlukan multidisplin keilmuan, karena bencana meliputi berbagai tahapan. Prabencana, saat bencana, dan pascabencana.

Memerlukan keilmuan geologi, geografi, geofisika, lingkungan, dan perencanaan wilayah pada tahap prabencana. Saat bencana, perlu keilmuan kedokteran, keperawatan, keamanan dan keilmuan lain.