'Teror Bakar Kendaraan untuk Diskreditkan Aparat-Pemerintah'
Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menilai, teror pembakaran kendaraan bermaksud mendiskreditkan penegak hukum dan pemerintah. Karenanya, diduga ada aktor profesional di belakang aksi itu.
"Tidak hanya memberi rasa takut di tengah masyarakat. Namun, juga memberikan image, bahwa pemerintah tidak bisa menangani," ujarnya di Puri Gedeh, Kota Semarang, Selasa (12/2).
Baca juga:
Polisi Gandeng BIN Usut Teror Pembakaran Kendaraan Bermotor
Kerahkan Penembak Jitu Cegah Teror Pembakaran Kendaraan
Ganjar: Pelaku Teror Pembakaran Kendaraan Terlatih
Krimonolog: Motif Teror Pembakaran Kendaraan Bermotor Iseng
Dia beranggapan demikian, berdasarkan sasaran teror yang dipilih pelaku. Target umumnya kalangan menengah ke bawah, karena mudah dipengaruhi. "Lihat saja," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Namun, sesumbar Ganjar, tujuan tersebut tak terwujud. Sebab, masyarakat Jateng sampai kini masih tenang dan tidak khawatir dengan teror itu.
"Ekonomi masih berjalan seperti biasa. Aktivitas juga masih normal," terang eksanggota DPR ini.
Kendati begitu, dirinya mengimbau masyarakat kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) serta memasang kamera pengawas dan portal. Di sisi lain, Polda Jateng bersama Kodam IV/Diponegoro terus mengungkap aksi tersebut.
Berdasarkan catatan kepolisian, ada 27 teror pembakaran kendaraan di empat daerah. Detailnya, 17 kasus di Kota Semarang, delapan peristiwa di Kendal, serta masing-masing satu kejadian di Kabupaten Semarang dan Grobogan.