Status Waspada Merapi Terpanjang

Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan status waspada atau level II untuk Gunung Merapi sejak 22 Mei 2018 sampai sekarang, Senin (14/1).

"Ini (status) waspada yang terpanjang," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, di kantornya, Jalan Cendana, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa saat lalu.

Baca juga: 
Jalur Evakuasi di Klaten dan Magelang Rusak
Upaya Antisipasi Erupsi Merapi
Merapi Kembali Semburkan Guguran Lava

Pada tahun-tahun sebelumnya, ungkap dia, status waspada hanya bertahan beberapa minggu dan bulan. "Kalau 2006, itu cuma beberapa bulan, beberapa minggu," terangnya.

Organisasi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menerapkan empat status Merapi. level I atau normal, level II atau waspada, level III atau siaga, serta level IV atau awas.

Kata Hanik, status waspada bisa turun menjadi normal atau naik jadi siaga. Perubahan tergantung aktivitas Merapi, berdasarkan parameter yang telah ditetapkan.

"Banyak parameter yang kita gunakan. Jadi, pemantauan kita kan banyak sekali, ya. Jadi seismiksitasnya, kemudian dari deformasi, kemudian dari kimianya. Nah, itu kita gunakan sebagai dasar untuk menentukan status," urainya.

"Soal status ini, sekali lagi kita dasarnya itu bukan terhadap letusannya. Tetapi, terhadap potensi bahayanya, ancamannya. Inilah yang perlu diketahui," imbuh dia.

Guguran Material
Berdasarkan pantauan BPPTKG, rerata terjadi 50 kali guguran material per harinya. Namun, tingkatannya masih tergolong kecil.

Dirinya mengingatkan, guguran merupakan fenomena biasa. Penyebabnya, terjadi pertumbuhan kubah lava di puncak Merapi. Guguran pun tak selalu disertai lava pijar.

Lava pijar terjadi pada Senin dini hari, sekitar pukul 02.30, dengan panjang 600 meter. "Satu koma tujuh (kilometer) yang terpanjang," tutup Hanik. Jarak luncur lava pijar terpanjang terjadi pada Sabtu (12/1) dini hari, sekitar pukul 01.45.

Berikut kami sampaikan Laporan Aktivitas Gunung #Merapi untuk periode pengamatan 13 Januari 2019. #statuswaspada pic.twitter.com/sQV3zTnuDG

— BPPTKG (@BPPTKG) January 14, 2019