Upaya Antisipasi Erupsi Merapi

Upaya Antisipasi Erupsi Merapi Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jateng, Rabu (19/12) dini hari. (Foto: Antara Foto/Aloysius JN)

Semarang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah (BPBD Jateng) melakukan beragam upaya terkait pergerakan erupsi Gunung Merapi. Misalnya, menyiapkan 150 alat pemantau.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Sarwa Pramana, menyatakan, alat-alat tersebut dipasang di berbagai sisi Merapi. Sehingga, mengetahui kondisi terbaru tentang erupsi.

"Kami juga tambah tiga alat pemantau CCTV (closed circuit television)," ujarnya di Kota Semarang, Rabu (9/1). Ketiganya dipasang di wilayah Balerante, Klaten; Magelang; dan Boyolali.

Baca: BPBD Sleman: Waspadai Potensi Banjir Lahan Merapi

Upaya lainnya, menyiapkan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian. "Kami juga menyediakan logistik untuk itu dan masker untuk mengantisipasi debu vulkanik," imbuh dia.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sebelumnya, menyoroti jalur evakuasi di Klaten. Katanya, jalur rusak akibat material truk pasir.

Distribusi Masker
Terpisah, BPBD Kabupaten Magelang menyiapkan 500 ribu masker untuk dibagikan kepada masyarakat. Soalnya, dikhawatirkan abu dampak erupsi mengganggu warga.

"Sebanyak 150 ribu masker saat ini telah disiapkan di desa-desa atau kecamatan di sekitar kawasan Gunung Merapi," terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, terpisah.

Selain membagikan masker, BPBD Kabupaten Magelang turut memberikan edukasi mitigasi bencana. Satu di antaranya, konsep desa bersaudara (sister village).

Penerapan sister village dengan menjodohkan kampung yang berpotensi terkena bencana dengan wilayah yang lebih aman sebagai tempat pengungsian.

Aktivitas Merapi sampai kini masih status waspada (level II). Belakangan kerap terjadi guguran lava pijar dan mengarah ke hulu Kali Gendol Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Akibatnya, beberapa wilayah sekitar terjadi hujan abu.

Sebagai antisipasi, dilarang ada aktivitas di radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Pasalnya, kadang ada material terkena angin besar dana debu terbang dalam proses pembentukan kubah lava.

Baca: Tak Terganggu Aktivitas Merapi

Kendati begitu, dia memastikan, kondisi Magelang sampai kini masih aman. "Namun, kita harus meningkatkan kewaspadaan, karena memang status Gunung Merapi saat ini waspada," tutup Edy.