Wujudkan Kemandirian Pangan, Lumbung Pagi Desa Sapen Sukoharjo Diresmikan
Sukoharjo, Pos Jateng – Lumbung Padi Masyarakat (LPM) Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dibangun sebagai wadah pengembangan usaha ekonomi produktif warga setempat. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan pembangunan LPM bertujuan untuk mewuiudkan kemandirian pangan.
“Keberadaan LPM dapat menjaga kontinuitas dan akses pangan bagi masyarakat,” ujar Etik pada peresmian LPM Desa Sapen, Rabu (5/1).
Dilansir dari sukoharjokab.go.id, menurut Etik, LPM Desa Sapen ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengatasi kerawanan pangan masyarakat dan mampu membawa keberkahan serta kesejahteraan bagi masyarakat.
“Saya berharap keberadaan LPM dapat sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi, bencana alam dan non alam, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Pasalnya, lanjut Etik, ketahanan pangan adalah terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik, dan terjangkau.
“Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di daerah, perlu adanya penyediaan cadangan pangan masyarakat yang merupakan bagian dari sub sistem cadangan pangan nasional,” ujarnya.
Etik menjelaskan LPM merupakan lembaga cadangan pangan yang berada di daerah pedesaan, berperan dalam mengatasi kerawanan pangan masyarakat, dengan memfasilitasi pembangunan fisik lumbung, pengisian cadangan pangan dan penguatan kelembagaan kelompok.
“Berbagai intervensi kebijakan pun dilakukan untuk menjaga kondisi ketahanan pangan agar tetap stabil,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Endang Tien Maryuni, menyampaikan bahwa pembangunan LPM Gapoktan Sri Makmur Desa Sapen dibiayai dari Dana Alokasi Khusus fisik penugasan Bidang Pertanian tahun 2021 sebesar Rp500 juta.
Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan Lumbung Pangan, pembangunan Rice Mill Unit (RMU). Sedangkan untuk fasilitasi pengisiannya berasal dari dana APBD Kabupaten Sukoharjo Rp120 juta yang digunakan untuk pengadaan sebanyak 20 ton gabah kering giling.