Waspadai Berbagai Penyakit Akibat Banjir
Semarang - Pemerintah daerah (pemda) di Jawa Tengah (Jateng) yang terendam banjir diminta mengantisipasi penyakit yang muncul akibat banjir. Diare, leptospirosis, dan penyakit kulit, misalnya.
"Kok, diare? Karena banjir itu jelas merusak santitasi, entah itu ketersediaan air besih atau masalah BAB (buang air besar)," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Yulianto Prabowo, baru-baru ini.
"Kalau banjir, kan, jamban tidak bisa digunakan. Dan akhirnya, BAB sembarangan. Sehingga, virus dan bakteri itu bisa berkembang," imbuh dia.
Baca juga:
Kerugian Akibat Banjir di Batang Capai Rp1 Miliar
Banjir di Kota Pekalongan Meluas
Musim Hujan Mundur, Waspadai Banjir-Longsor hingga Maret
Sejumlah daerah di Jateng dilanda banjir pada akhir Januari 2019. Di antaranya, Kabupaten Batang, Kendal, serta Kabupaten dan Kota Pekalongan. Bahkan, beberapa pengungsi mulai terserang penyakit.
Karenanya, Yulianto mengimbau warga yang daerahnya kebanjiran menjaga kesehatannya. Diupayakan tidak BAB sembarangan dan memilih jamban yang laik.
"Kalau ada tempat pengungsian yang disediakan jamban, itu bisa digunakan. Jangan lantas di tempat sembarangan," pungkasnya.