Waspada, Puting Beliung Berpotensi Terjang Jateng Selatan
CILACAP- Masyarakat wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, diimbau mewapadai terjangan angin puting beliung atau langkisau yang berpotensi menerjang wilayah tersebut.
"Potensi terjadinya angin puting beliung tersebut disebabkan beberapa wilayah Jateng selatan masih dalam masa transisi," kata Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan di Cilacap, Rabu (11/12).
Rendi juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung saat hujan lebat.
“Potensi angin puting beliung dapat terjadi terutama ketika kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari terlihat cerah dan panas terik,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Rendy, saat menjelang sore hingga menjelang malam hari kerap ada awan Cumulonimbus (CB) yang berpotensi hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai petir dan angin kencang.
“Awan CB yang berpotensi mengakibatkan terjadinya hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai petir dan angin kencang atau puting beliung itu berbentuk seperti bunga kol yang menjulang serta berwarna hitam gelap,” tuturnya.
Menurut dia, angin puting beliung memiliki karakteristik berupa durasi yang singkat atau sekitar 10 menit dan lokasi kejadiannya sangat lokal dengan luasan berkisar 5 sampai 10 kolometer sehingga sulit diprediksi.
"Selain itu, angin puting beliung kecil kemungkinan terjadi kembali di tempat yang sama," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan jika terjadi hujan disertai angin kencang.
"Kalau terjadi hujan disertai angin kencang saat di jalan, carilah tempat berteduh yang sekiranya aman," katanya.
Hal itu diungkapkan Ario terkait dengan kejadian belasan pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang terjadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu (7/12). (Ant)