Warsiti dukung rencana DLH Pati bangun TPA di tanah Perhutani
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati berencana meminta lahan Perhutani di wilayah Pati Selatan untuk membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Warsiti, menyambut baik dan mendukung langkah DLH tersebut. Menurutnya, pembuatan di wilayah Pati Selatan cukup dibutuhkan.
"Saya setuju. Daripada sampah tidak tertangani, dengan DLH meminta tempat itu artinya akan ada penanganan," jelas dia, saat diwawancarai, Selasa (25/7).
Warsiti menilai, kondisi sampah di wilayah Pati Selatan, sangat memprihatikan. Adanya rencana itu, diharapkan bisa menangani persoalan sampah di wilayah tersebut.
Dirinya juga memberikan apresiasi jika pembuatan TPA di lahan Perhutani dapat direalisasikan. Karena menurutnya, tanah negara sudah sepatutnya dimanfaatkan untuk kepentingan publik.
"Sampah di Pati Selatan banyak yang berceceran di tepi jalan dan di tepi sungai. Itu enggak bagus dan mengakibatkan pencemaran. Saya senang kalau itu dilakukan DLH Pati. Tanah Perhutani itu juga tanah negara. Jadi kalau itu gunakan untuk kemaslahatan, saya justru mengapresiasi sekali," terangnya.
Sebelumnya, Kepala DLH Pati Tulus Budiharjo mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan Perhutani terkait lahan tersebut. Namun belum mengetahui lokasi pasti lahan yang akan diminta.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Perhutani. Kami juga masih survei beberapa tempat yang mau diminta untuk menjadi TPA," ungkap Tulus.
Keberadaan TPA di Pati Selatan sangat dibutuhkan. Pasalnya, sampah di wilayah selatan harus diangkut ke TPA di Margorejo Pati. Sehingga dianggap menghabiskan biaya lebih besar.
"Kalau kita ambil sampah ke sini (TPA Margorejo) uangnya berapa? Sehingga selatan proyeksi ke depan harus kita pikirkan. Kami akan komunikasi dengan Perhutani. Untuk di bawah 5 hektare. Nanti kami fix-kan mana yang nantinya mau dimohon," paparnya.
Sebagaimana diketahui, salah satu titik pembuangan sampah di Pati Selatan berada di pinggir Jalan Maitan Kecamatan Tambakromo. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat sekitar. Karena tumpukan sampah sampai puluhan meter yang mengakibatkan bau tidak sedap.