Tuai Hasil Positif, Pemkab Jepara Dorong Program Penanganan Anak Tidak Sekolah

Tuai Hasil Positif, Pemkab Jepara Dorong Program Penanganan Anak Tidak Sekolah Rapat penyampaian hasil advokasi program PATS, Rabu (15/6). Sumber: jepara.go.id

Jepara, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara terus mendorong realisasi program Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) di daerahnya. Asisten I Sekda Jepara, Dwi Riyanto mengatakan, ini merupakan wujud komitmennya agar angka putus sekolah tertangani dengan baik, sehingga banyak generasi emas yang akan muncul di Bumi Kartini tersebut.

“Anak-anak yang putus sekolah maupun yang tak sekolah ini bisa tertangani dengan baik, ini komitmen kita semua,” ujar Dwi Riyanto dalam rapat penyampaian hasil advokasi program PATS, Rabu (15/6).

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jepara, Subiyanto, memaparkan progres pengembalian anak tidak sekolah (ATS) ke bangku pendidikan dari empat desa percontohan, yakni Desa Tubanan, Tegalsambi, Nalumsari, dan Tulakan.

Subiyanto mengatakan, di Desa Tubanan, dari 53 anak yang sebelumnya tercatat tidak sekolah, kini 25 di antaranya telah dikembalikan ke bangku pendidikan. Lalu, untuk Desa Nalumsari, dari 41 ATS kini tinggal 25 anak, dan Tulakan dari 19 ATS tersisa 11 anak. Sedangkan, dari 18 ATS di Tegalsambi seluruhnya berhasil dituntaskan kembali bersekolah. Sehingga terdapat 67 anak yang berhasil kembali ke bangku pendidikan dari total 131 ATS.

“Yang sudah berhasil kita kembalikan ke sekolah itu dari 131 baru 67, jadi separuh,” terang Subiyanto seperti dikutip dari jepara.go.id.

Dirinya berharap, desa lain juga dapat mengikuti capaian positif tersebut, sehingga jumlah ATS di Jepara akan semakin berkurang.

Dalam kesempatan ini, perwakilan dari United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), Yuanita Marini Nagel, juga turut hadir. Yuanita pun memberikan apresiasi terhadap Pemkab Jepara atas capaian positif tersebut, apalagi jumlah anak yang berhasil dikembalikan ke sekolah lebih tinggi dari rerata nasional. Menurutnya, prestasi ini merupakan buah dari respons cepat Pemkab Jepara untuk penanganan ATS. Terlebih sudah didukungan adanya rencana aksi daerah.

“Pengembalian anak-anak ke sekolah [di Jepara] itu termasuk yang lebih tinggi dari apa yang biasanya terjadi secara nasional,” ungkap Yuanita.

Sebagai informasi, Pemkab Jepara masih terus menggencarkan program Penanganan Anak Putus Sekolah (PATS) ini melalui gerakan “Yuk Sekolah Maneh” dan gerakan “Remaja Hebat”. Program pengentasan anak putus sekolah tersebut ditargetkan terlaksana hingga tahun 2025 mendatang.