Triwulan III 2019, Realisasi Pendapatan Batang 64,1 Persen
BATANG - Realisasi pendapatan Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), masih rendah hingga September 2019. Baru Rp1.127.276.570.660 dari target Rp1.758.486.836.856 (64,1 persen).
"Masih punya waktu tiga bulan. Untuk bisa sesuai target pendapatan. Oleh karena itu, harus dioptimalkan," ucap Bupati Batang, Wihaji.
Dirinya pun meminta organisasi perangkat daerah (OPD) memperlancar pengadaan barang dan jasa. Pangkalnya, sebanyak empat dari 54 OPD belum memiliki pejabat pembuat komitmen (PPK).
Sementara Wakil Bupati Batang, Suyono, mendesak pimpinan OPD memprioritaskan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Lantaran keberhasilan kepala daerah tecermin dari capaian tersebut.
"Jalan mulus dan irigasi terurus sudah masuk dalam RPJMD. Maka sebelum masa periode jabatan berakhir, harus direalisasikan. Kita sering mendapatkan kritikan dari masyarakat," tuturnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mencatat, realisasi belanja taklangsung hingga triwulan III baru Rp683.835.493.584 (60.65 persen). Sedangkan belanja langsung Rp319.534.731.737 (46.62 persen).
"Untuk realisasi pendapatan meliputi pendapatan asli daerah (PAD) baru 61.47 persen atau Rp144.588.246.741," ujar Sekda Batang, Nasikhin. Adapun realisasi dana perimbangan Rp767.704.470.945 (68.33 persen) dan lain-lain pendapatan sah Rp214.983.852.974 (53.78 persen).
Dari pengeluaran, baru 28 dari 74 paket telah rampung 100 persen. Total nilai keseluruhan Rp121.441.508.229. Yang sedang dalam proses 44 paket, kontrak satu paket, dan tak dilaksanakan satu paket.
"Serapan capaian keuangan, fisik, dan pelaporan belanja langsung realisasinya baru 46.62 persen. Atau Rp319.534.731.737," tutupnya, mengutip situs web Pemkab Batang. Karena tujuh OPD belum melaporkan sesuai bulan laporan.