Trans Semarang Ingin Bangun Jalur Khusus
SEMARANG - Badan Layanan Umum Unit Pengelola Teknis Daerah (BLU UPTD) Trans Semarang ingin membangun jalur khusus (dedicated line). Agar pelayanan lebih cepat dan efisien.
"Nantinya bukan hanya pengembangan BRT (bus raya terpadu) saja. Juga pengembangan secara makro. Terkait dengan sistem transportasi massal yang ada di Kota Semarang," ujar Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan.
Wacana tersebut hingga kini masih dalam tahap prastudi kelayakan. Tak dijelaskannya kapan rampung dan rencana direalisasikan.
Dia menerangkan, Trans Semarang kini memiliki 11 koridor. Jumlah penumpangnya menembus 33 ribu orang per hari.
Di sisi lain, Trans Semarang baru-baru ini menjadi salah satu percontohan dalam pengembangan transportasi massal. Selain empat daerah lain. Batam, Kota Bandung, Makassar, dan Pekanbaru.
Langkah tersebut ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Pilot Project Sustainable Urban Transport Programme Indonesia (Sutri Nama) dan Indonesia Bus Rapid Transit Corridor Development Project (Indobus). Antara Dirjen Hubdat Kemenhub, Budi Setiyadi, bersama lima wali kota lain.
Sutri Nama, mencuplik Tribun Jateng, memfokuskan pada upaya mengatasi tantangan transportasi perkotaan. Semacam pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan bermotor.
Sedangkan Indobus, menekankan percepatan pembangunan transportasi perkotaan. Seperti pengembangan sistem bus, manajemen parkir, transportasi tidak bermotor, serta fasilitas pejalan kaki dan jalur sepeda.
Kerja sama itu, menindaklanjuti kesepakatan antara Kemenhub dengan Jerman, Inggris, dan Swiss. Ketiganya memberikan hibah EUR21 juta. Untuk membangunan transportasi perkotaan dan menekan emisi gas rumah kaca.