Tingkatan Produksi Durian, Petani Banjarnegara Kembangkan Sistem Top Working
Banjarnegara, Pos Jateng – Kelomok Tani Bakti Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, mengembangkan teknik Top Working. Sistem itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman durian.
Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan, Inovasi top working ini bisa menjadi model percontohan pertanian untuk sektor lainnya. Menurutnya, sistem tersebut juga bisa mendukung terwujudnya agroeduwisata di Kabupaten Banjarnegara.
“Sebuah harapan besar tersaji disini, tentang bagaimana mengelola potensi lokal yang ada dan menjadikan Kecamatan Sigaluh sebagai pintu masuk Banjarnegara sebelah timur menarik untuk dikunjungi,” katanya.
Salah satu petani dari Kelomok Tani Bakti Desa Gembongan, Triyono, menjelaskan system top working ini menyambungkan batang bawah dengan batang atas dengan cara okulasi atau peremajaan tanaman tanpa harus menebang pohon, sehingga tidak perlu mengeluarkan bibit baru.
“Dengan sitem top working ini satu pohon durian bisa berbuah dengan beberapa varietas berbeda. Bahkan satu pohon bisa menghasilkan 20 jenis buah durian,” katanya
Diakuinya, sejak menggunakan top working yang dimulai sekitar 5 tahun yang lalu berdampak pesat terhadap sisi produktivitas buah serta penghasilan yang didapatkan.
“Dulu satu pohon hanya bisa menghasilkan 400 butir buah atau kalau dijual dapat empat sampai lima juta rupiah. Tetapi sejak menggunakan top working, saat ini satu pohon bisa berbuah lebih banyak dan menghasilkan sekitar 80 juta rupiah,” terangnya
Sementara itu, Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) kementerian Pertanian RI, Sudi Mardianto, menilai Top Working merupakan suatu trobosan yang layak diapresiasi.
Menurutnya, pemerintah pusat akan sangat mendukung inisiatif masyarakat dalam pengembangan komoditas pertanian.
“Apa yang kami lihat di sini akan kita sampaikan ke Direktorat Jenderal teknis terkait di Kementan RI. Semoga ada tindak lanjut untuk mendukung budi daya durian di tempat ini,” ungkapnya
Disamping itu Sudi menyampaikan, keberagaman tanaman akan memiliki nilai tambah, tetapi sertifikasi kebun juga penting bila akan memperluas pasar hingga ekspor ke luar negeri.
Diharapkan dengan sertifikasi kebun akan terwujud penataan kebun yang baik serta jaminan kualitas yang dihasilkan dari tempat itu bisa dipertanggungjawabkan.