Tekan Kasus TBC, Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Gratis Bagi Pedagang Pasar
Kota Yogyakarta, Pos Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar skrining Tuberkulosis (TBC) gratis bagi pedagang sejumlah pasar di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran kasus TBC di tempat-tempat umum seperti pasar.
"Kami terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga Kota Yogyakarta terutama pada penanggulangan penyakit TBC dengan melakukan skrining untuk menanggulangi penyebaran kasus TBC di Kota Yogyakarta," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Lana Unwanah dalam keterangannya, Senin (19/22).
Lana mengatakan, skrining TBC ini menggunakan mobil Active Case Finding (ACF) yang dilakukan di empat pasar. Beberapa lokasi yang disasar ialah di Pasar PASTY pada 9 dan 12 Desember 2022, lalu Pasar Beringharjo pada 13 dan 16 Desember 2022, kemudian Pasar Gedongkuning pada 19 Desember 2022, dan lokasi terakhir ialah Pasar Pingit Jetis pada 20 Desember 2022.
"Selain dilakukan secara pasif dengan menunggu pasien datang ke Fasyankes, kegiatan Active Case Finding (ACF) juga dilakukan di wilayah dan populasi khusus seperti lapas, sekolah, pesantren maupun tempat kerja," lanjutnya seperti dikutip dari jogjakota.go.id.
Lana menambahkan, pihaknya berupaya aktif melakukan jemput bola dengan menggelar pemeriksaan di sejumlah lokasi, lantaran terdapat 1.154 kasus baru per tanggal 12 Desember 2022, sementara angka keberhasilan pengobatan baru mencapai 78,63 persen dari target 90 persen.
Lebih jauh lagi, Lana menerangkan, Pemkot Yogyakarta juga didukung alat-alat kesehatan seperti Tes Cepat Molekuler (TCM) dalam upaya pencegahan TBC ini. Alat tersebut digunakan untuk mendukung pemeriksaan sampel dan menunjang penegakan diagnosis TBC.
"Seluruh puskesmas, rumah sakit dan klinik sudah bisa diakses untuk pemeriksaan TCM dengan pengaturan zonasi alur rujukan pemeriksaan sampel TCM. Sehingga warga bisa langsung menuju fasyankes jika mengalami gejala TBC agar segera tertangani," jelasnya.
Selain kegiatan di atas, Lana mengatakan, Dinkes Kota Yogyakarta juga melakukan penelusuran melalui pemeriksaan minimal 20 orang yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TBC.
"Selain mengobati kasus TBC yang bergejala, kasus TBC yang bersifat laten, incipient, dan subklinis harapannya juga harus ditemukan dan diobati supaya tidak berlanjut ke fase yang aktif," tandasnya.