Tangkap Macan Tutul, Warga Lereng Lawu Kembali Ronda
Karanganyar - Segenap elemen di Dusun Gondang, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), kembali melakukan ronda rutin, pascatertangkapnya macan tutul Gunung Lawu, Sabtu (22/12).
Ronda, kata Kapolsek Jatiyoso, Iptu Subarkah, dilakukan untuk mengantisipasi hewan buas lain turun ke permukiman. Sebab, beberapa saat setelah macan betina tertangkap, ada warga melihat yang lain di batas permukiman dan hutan.
"Jaraknya 500 meter dari perangkap. Kata warga, ukurannya sedikit lebih besar (dari yang tertangkap). Jadi, ini masih terus dipantau," ujarnya, beberapa waktu lalu. Sejak Sabtu malam hingga Senin (24/12), tak pantau aktivitas macan.
Baca: Macan Pemangsa Ternak Karanganyar Masuk Perangkap
Ronda dilakukan bergantian. Yakni, tiga anggota Polres Jatiyoso, satu personel Koramil Jatiyoso, 5-6 orang sukarelawan, dua anggota Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, dan warga.
"Warga menyiapkan minum kopi atau teh. Kami mendukung logistik dengan stok mi instan, gula, teh, dan lain-lain. Bagaimanapun anggota pasti butuh makan saat ronda. Ronda ini, kan, bentuk dukungan moral untuk warga," urainya
Selain ronda, BKSDA pun telah kembali memasang perangkap, pascamacan betina dievakuasi ke Taman Satwa Turu Jurug (TSTJ). Perangkap kerangkeng ditempatkan di titik semula dan berisi seekor kambing sebagai umpan.
Subarkah menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Karanganyar. Pun Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Jatiyoso sudah membuat pengumuman, di mana pemburu dilarang masuk hutan hingga batas waktu tak ditentukan.
"Warga apabila tahu anggota Perbakin atau pemburu masuk hutan, silakan melapor ke polisi atau TNI. Kami pasang pengumuman larangan pemburu masuk hutan. Ini upaya rehabilitasi lingkungan," tandasnya.