Sleman Cari Lahan Pengganti LP2B Terdampak Tol
SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berencana mencari lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) pengganti. Lantaran areal yang ada terdampak proyek tol Yogyakarta-Surakarta dan Yogyakarta-Bawen.
"Kami sudah alokasikan lahan penggantinya. Jadi, tidak akan mengurangi angka LP2B. Sesuai ketentuan RTRW (rencana tata ruang wilayah) provinsi," ucap Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman, Heru Saptono, Jumat (25/10).
Baca juga:
Proyek Tol Solo-Jogja Ancam Produksi Beras Sleman
405 Hektare Sawah Terdampak Tol Solo-Jogja
Sesumbar Pemkab Sleman tentang 2 Proyek Tol
Berdasarkan data Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, seluas 35,48 hektare lahan pertanian di Sleman terdampak pembangunan tol. Detailnya: LP2B seluas 8,64 hektare terimbas proyek tol Solo-Jogja dan 8,64 hektare terkan pekerjaan tol Bawen-Jogja.
Sementara, merujuk Peraturan Daerah (Perda) DIY Nomor 5 Tahun 2019 tentang RTRW, luasan LP2B di Sleman sebesar 18.482,03 hektare. Terdiri dari lahan inti 17.947,54 hektare dan cadangan 534,50 hektare.
Lahan pengganti yang disiapkan DP3 Sleman berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi. Mencakup Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi, dan Prambanan.
"Karena sesuai perpres, wilayah KRB III bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budi daya pertanian. Termasuk tanaman hortikultura. Seperti cabai. Dan tanaman pangan. Semisal ketela dan jagung," tutur dia.
"Lahan di sana, cukup untuk pengganti wilayah terdampak tol. Tapi, berapa luasannya, belum tahu. Karena masih dideleniasi atau dicari tapal batasnya," imbuhnya.
Pemkab Sleman, sambung Heru, juga bakal membuat payung hukum LP2B. Kini, melansir Suara Merdeka, masih dalam tahap pembahasan di tingkat eksekutif.