Sidak PT PPI, Ganjar Temukan Perubahan Kuota Jatah Minyak Goreng untuk Jateng
Semarang, Pos Jateng - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemukan adanya perubahan kuota jatah minyak goreng untuk Jawa Tengah dari semula 3.000 ton menjadi 2.600 ton. Ganjar mengatakan, akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perubahan kuota tersebut.
“Ini siapa yang ngawasi kalau soal gini, kemarin itu rapatnya resmi lho pak. Kita jangan di-PHP, makanya saya ngecek langsung ini. Jangan kebangetanlah, kita itu pemerintah, menjadi institusi yang dipercaya rakyat,” kata Ganjar saat melakukan sidak pasokan minyak goreng curah ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Selasa (5/4).
Dalam sidak tersebut, Ganjar menemukan belum adanya jatah untuk Jawa Tengah yang dijadwalkan datang pada 3-4 April. Ia pun meminta PT PPI sebagai penanggung jawab lebih tegas terkait pendistribusian minyak goreng.
“PPI lambat ini, harusnya datang tanggal 3 tapi baru besok. Ini kita mesti serius betul, karena presiden sudah perintahkan begitu, ya yang di bawah bekerjanya harus benar. Kalau tidak, kita mendapat tamparan keras dari rakyat,” ujarnya.
Menurut Ganjar, dari total itu 2.600 ton yang akan disalurkan ke Jawa Tengah, hanya bisa menutupi kebutuhan selama dua minggu.
“Kalau 2.600 ton ya hitung-hitungan kita hanya dua minggu. Makanya kita akan hitung nantinya, termasuk mengoptimalkan yang dari PT RNI untuk datang lagi. Selain itu, dari perusahaan swasta seperti PT Best ini juga bisa menyulami,” sebutnya.
Lebih lanjut, Ganjar meminta PT PPI untuk memastikan kedatangan minyak goreng curah. Ia juga meminta agar laporan distribusi diberikan setiap hari.
“Ini semua sudah menjerit pak, saya minta bantuannya. Kalau njenengan ndak mampu, langsung lapor ke kita biar bisa dibantu. Nanti saya bantu telponkan pejabat-pejabat yang di atas sana,” ujarnya.
Selain ke PT PPI, Ganjar juga memastikan pasokan minyak goreng curah di PT RNI dan pemasok minyak goreng curah dari swasta, yakni PT Best.