Siap Hadapi Bencana, Pemkab Magelang Latih Tagana dari 18 Kecamatan
Magelang, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melatih 30 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) Muda perwakilan 18 kecamatan di wilayahnya. Mereka dilatih untuk penanganan kebencanaan mulai dari pengelolaan logistik hingga trauma healing korban.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto mengatakan, pelatihan tersebut sangat penting mengingat Kabupaten Magelang memiliki tingkat kerawanan bencana relatif tinggi, mulai dari bencana gunung Merapi hingga longsor dan potensi banjir.
“Di samping tugas-tugas evakuasi, Tagana juga mempunyai peran penting dalam pengelolaan logistik, dapur umum, trauma healing dan penanganan psikososial,” kata Adi saat membuka diklat pelatihan Tagana Muda, Selasa (8/3).
Melalui Diklat Tagana Muda, jelasnya, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anggotanya dalam menghadapi bencana. Selain itu, mereka harus mampu meningkatkan profesionalisme pengaturan maupun pelaksanaan tugas penanggulangan bencana.
“Untuk itu, Tagana Muda harus memiliki sifat kemandirian dalam beradaptasi, serta selalu siap di dalam menghadapi ancaman bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” pesannya.
Adi mengingatkan para peserta Diklat agar selalu mematuhi protokol kesehatan, mengingat wilayah Kabupaten Magelang masih masuk PPKM Level III.
“Saya imbau kepada seluruh hadirin sekalian untuk tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, dan mendukung terus upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Magelang. Sehingga, pandemi yang sudah dua tahun melanda ini bisa segera berakhir,” katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Sukamtono menjelaskan, saat ini jumlah Tagana aktif di Kabupaten Magelang sebanyak 68 orang. Sebagian besar berdomisili di wilayah Kecamatan Dukun, dan tersebar di wilayah kecamatan lainnya.
Diharapkan, jumlah personel Tagana di tiap-tiap kecamatan dapat bertambah sesuai dengan kondisi. Sehingga, jumlah tersebut mencukupi mendukung kegiatan penanganan bencana yang mungkin terjadi di masing-masing wilayah.
“Melalui kegiatan Diklat ini dapat meningkatkan jumlah anggota Tagana yang terlatih, dan siap terjun di lapangan terkait dengan penanganan, perencanaan, serta profesionalisme terhadap penanganan bencana,” ujarnya.