Sepi Pembeli, Pedagang Emoh Berjualan di Pasar Jebres
Surabaya - Belum seluruh pedagang menempati lapaknya di Pasar Jebres, Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng). Sepi pengunjung, alasannya.
"Saya keluhkan zona kuliner di lantai atas. Masih sepi pembeli," ucap seorang pedagang kuliner Pasar Jebres, Suyati (57), beberapa waktu lalu. Banyak pengunjung emoh naik ke atas demi membeli makanan.
Pasar Jebres telah rampung direvitalisasi dengan anggaran Rp18,5 miliar. Diresmikan Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo, 11 April. Kini menjadi dua lantai.
Terdapat 10 kios dan 20 los di zona khusus kuliner Pasar Jebres. Berada di lantai atas. Namun, baru empat kios dan tujuh los yang ditempati pedagang.
Menurut dia, seharusnya tak perlu ada lantai atas. Pedagang cukup dijadikan satu. Seluruhnya di lantai bawah.
Keluhan serupa disampaikan pedagang sembako, Hastuti (39). Lantaran sepi pembeli, dirinya lebih sering libur.
"Sepinya pengunjung menjadi penyebab utama, sehingga sejumlah pedagang enggan menempati kios dan los," kata Hastuti.
Pengelola Pasar Jebres, Eka Budi Santoso, mengakui, belum seluruh pedagang menempati lapaknya. Semestinya berjumlah 661 penjual. Termasuk 191 tambahan dari pelataran dan pedagang kaki lima (PKL).
Karenanya, para pedagang diberi waktu hingga sebulan lamanya. Terancam diberikan surat peringatan, bila belum berjualan hingga 11 Mei mendatang.