Semangat, Musrenbangwil eks-Karesidenan Pekalongan Dihiasi
Musrenbangwil eks-Karesidenan Pekalongan Dihiasi Harapan Tinggi dari Kelompok Difabel, Forum Anak, Sampai Lansia
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan semangat positif dari seluruh lapisan masyarakat. Dari anak-anak hingga penyandang disabilitas, penggemar alam, dan kaum lansia, semua memberikan suara serta harapan mereka.
Acara Musrenbangwil yang berlangsung di Pendapa Kabupaten Batang itu dipimpin Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, pada Kamis (24/4). Para kepala daerah sewilayah eks-Karesidenan Pekalongan juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Selama lebih dari dua jam, Musrenbangwil berlangsung dengan sangat baik, membahas sinergi antara program pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Fokus utama adalah pencapaian swasembada pangan.
Namun, berbagai elemen masyarakat lainnya juga menyampaikan pendapat dan harapan mereka. Khosi’in yang merupakan perwakilan penyandang disabilitas, menjadi yang pertama mengusulkan agar penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan. Tujuannya agar mereka memiliki akses ke peluang kerja dan usaha yang lebih baik.
"Kami berharap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat memperhatikan penyandang disabilitas dengan memberikan pelatihan yang diperlukan," ujarnya.
Khosi’in memiliki keyakinan, di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, Jawa Tengah akan mengalami kemajuan.
“Penjelasan mengenai program-program beliau sangat meyakinkan kami,” tuturnya.
Harapan tambahan datang dari kalangan lansia yang diwakili oleh Mimin Suratmini. Ia berharap, pemerintah dapat membantu para lansia agar tetap produktif.
“Kami ingin agar lansia tetap bisa mandiri dan produktif. Maka dari itu, sebaiknya pemerintah menyediakan pelatihan atau kegiatan yang sesuai,” ia menyatakan.
Di sisi lain, Wakil Ketua Forum Anak Kabupaten Batang, Fauzan, memberikan apresiasi terhadap tindakan Gubernur Ahmad Luthfi yang sejalan dengan upaya menjadikan daerah yang ramah bagi anak.
"Saya merasa penjelasan beliau sudah cukup menjawab pertanyaan saya. Saya optimis untuk masa depan yang lebih baik," katanya.
Fauzan juga menginginkan adanya peningkatan sosialisasi terkait bahaya bullying, pernikahan dini, dan isu-isu sejenis lainnya.
"Selain itu, penting juga untuk mendorong kreativitas anak melalui aktivitas berarti seperti lomba dan acara lainnya," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebutkan, swasembada pangan menjadi prioritas utama dalam diskusi Musrenbang. Namun, perhatian tetap diberikan kepada elemen masyarakat lainnya.
“Untuk lansia, penyandang disabilitas, dan forum anak, solusi yang kami tawarkan adalah Kecamatan Berdaya. Oleh karena itu, kami akan mendorong setiap kecamatan untuk mengimplementasikannya,” ungkap Luthfi.
Dia juga menambahkan, Musrenbang kali ini yang keempat telah berhasil menyelaraskan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan kabupaten/kota, khususnya yang berada di eks-Karesidenan Pekalongan.
“Bupati dan wali kota telah mengajukan usulan, dan kami menetapkan bahwa pada 2026, kita akan bersama-sama menuju swasembada pangan. Untuk 2025, fokus kami adalah infrastruktur. Kemudian, pada 2026, kita akan meningkat ke swasembada pangan.” papar dia.
Sumber Pemprov Jawa Tengah
Komentar