Selatan Jateng Berpotensi Dilanda Gelombang Tinggi
Cilacap - Warga di selatan Jawa Tengah (Jateng) diimbau, mewaspadai peningkatan kecepatan angin. Seiring adanya badai Lorna di Samudra Hindia barat daya Sumatra. Diprakirakan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Meskipun posisinya jauh dari wilayah Indonesia, badai yang mulai terpantau sejak tadi pagi itu, berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin," ujar Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Klimatologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, Rabu (24/4).
Kecepatan angin di selatan Jateng, perairan selatan Jateng-Yogyakarta, dan Samudra Hindia selatan Jateng-Yogyakarta diprakirakan mencapai 15-30 knot. Fenomena ini berdampak terhadap tinggi gelombang.
BMKG pun merilis peringatan dini gelombang tinggi. Berlaku hingga Sabtu (27/4). "Tinggi gelombang di perairan selatan Jateng-Yogyakarta dan Samudra Hindia selatang Jateng-Yogyakarta berpotensi mencapai kisaran 2,5 meter hingga empat meter," bebernya.
Kecepatan angin di Jateng normalnya sekitar 10-15 knot. Terlebih pada masa peralihan dari musim hujan ke kemarau. Kecuali kala terjadi puting beliung, beberapa hari lalu.
"Kecepatan anginnya bisa lebih dari 15 knot. Angin puting beliung memang berpotensi terjadi pada masa pancaroba," ucapnya.
Kendati begitu, Teguh memprakirakan, potensi puting beliung di selatan Jateng sangat kecil. Pangkalnya, pertumbuhan awan cumulonimbus (Cb) tersapu angin kencang. Pengaruh badai Lorna.
Dirinya melanjutkan, hujan disertai petir berpotensi terjadi di selatan Jateng. Akan berlangsung siang hingga sore hari di Banyumas dan utara Cilacap. "Sedangkan Kabupaten Cilacap bagian selatan, pada sore hingga malam hari," tandasnya.