Sebanyak 48 Hidran Surakarta Rusak
Surakarta - Sebanyak 48 dari 103 hidran di Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), rusak. Paling banyak di wilayah tengah. Demikian hasil pengecekan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Jumat (12/4).
"Kemungkinan karena jaringan pipa PDAM (Perumda Toya Wening, red) yang terlalu panjang. Jadi, tekanan air di hilir terlalu rendah," ujar Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Damkar Surakarta, Joko Susilo.
Ada dua jenis hidran di Surakarta. Sebanyak 27 dari 46 hidran tanam masih berfungsi. Begitu pula dengan 21 dari 57 hidran pilar.
Selain rusak, hidran tanam juga sulit digunakan saat dibutuhkan. Petugas kudu membongkar balok beton dulu. "Personel akan terkuras tenaganya, sebelum melakukan penyelamatan," ucap dia.
Kepala Damkar Surakarta, Gatot Sutanto, menambahakan, pengecekan merupakan kegiatan rutin. Khususnya jelang peralihan musim hujan ke kemarau.
"Kali ini, kami akan berkoordinasi dengan Perumda Toya Wening mengenai hidran yang rusak. Damkar hanya pengguna. Wewenang pasokan air ada di Perumda Toya Wening," tandasnya.