Salatiga Sukar Kendalikan Penyebaran DBD
Salatiga - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), kesulitan untuk mengendalikan penyebaran penyakit debab berdarah dengue (DBD) di wilayahnya. Sebab, nyamuk Aedes aegypti sudah kebal terhadap berbagai jenis obat.
Karenanya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Salatiga, Siti Zuraidah, berpesan, masyarakat proaktif dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran DBD di lingkungannya masing-masing. Misalnya, rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Itu bisa dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat dan melakukan PSN. Kami imbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan PSN, terlebih pada musim penghujan ini," ujarnya, Kamis (10/1).
Dia mendorong demikian, lantaran banyak genangan air berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. "Untuk itu, kebersihan lingkungan harus terjaga," jelasnya.
Apalagi, imbuh Siti, penderita DBD di Salatiga meningkat tiap tahunnya. Detailnya, 13 kasus pada 2017 menjadi 27 pengidap di tahun berikutnya. "Awal Januari 2019 ini, sudah ditemukan satu orang," ungkap dia.
Baca: Kasus DBD di Salatiga Naik pada 2018
Berdasarkan data Dinkes Salatiga, sebagian besar kasus terjadi di wilayah endemis DBD. Di antaranya, Kelurahan Kauman Kidul dan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo; Mangunsari dan Dukuh, Kecamatan Sidomukti; serta Ledok dan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo.