Ringankan Masalah Permodalan Pedagang, Ganjar Gandeng Bank Jateng Berikan Kredit Berbunga 2 Persen

Ringankan Masalah Permodalan Pedagang, Ganjar Gandeng Bank Jateng Berikan Kredit Berbunga 2 Persen Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meluncurkan program Kredit Mitra Jateng 25 dan Kredit Lapak. Sumber foto: jatengprov.go.id

Surakarta, Pos Jateng – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Bank Jateng kembali memberikan kredit berbunga rendah dua persen bagi para pedagang tradisional. Kemudahan tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalah akses permodalan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Masih dalam merespons kenaikan BBM, Bank Jateng meresponsnya untuk usaha kecil menengah. Salah satunya Kredit Lapak. Mudah, murah, terimanya utuh, dan suku bunganya cuma dua persen,” kata Ganjar, seusai meluncurkan program Kredit Mitra Jateng 25 dan Kredit Lapak, Jumat (9/9).

Ganjar menambahkan, sebelumnya Pemprov Jawa Tengah dan Bank Jateng juga sudah menginisiasi Kredit Mitra Jateng 25, dengan plafon maksimal Rp25 juta. Menyikapi kenaikan harga BBM ini, bunga pinjaman yang semula tujuh persen diturunkan menjadi hanya tiga persen.

“Itu betul-betul untuk UKM saja, termasuk mereka-mereka yang sudah bekerja, mohon maaf, di pasar, seperti tadi kita lihat produk mereka ada jamu, ada sembako, ada gorengan dan macam-macam, yang Insyaallah ini akan membantu mereka di tengah situasi yang sulit,” ujarnya.

Ganjar mengapresiasi langkah memberikan kredit mudah dan murah dari Bank Jateng tersebut, khususnya di tengah kondisi sulit dan bertepatan dengan kenaikan harga BBM awal September 2022 lalu.

“Kami mengapresiasi karena dalam situasi yang sulit ini ikut berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan itu sehingga masyarakat dalam akses permodalan dimudahkan, digampangkan, dan relatif bunganya sangat rendah sekali,” ujar Ganjar.

Sementara itu, Direktur Umum Bank Jateng, Supriyatno mengatakan, Kredit Mitra Jateng 25 dengan bunga tiga persen untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Sementara, Kredit Lapak dikhususkan bagi pedagang pasar tradisional.

“Hari ini dilakukan penandatanganan serentak di Unit Layanan Mikro Bank Jateng dengan total 413 debitur (penerima), dengan total lebih dari Rp6 miliar,” kata Supriyatno.