Rencana Relokasi Pasar Induk Blora Tak Jelas
Blora - Pedagang Pasar Induk Blora konsisten menolak relokasi. Salah satu pertimbangannya, rencana pemindahan sejak 2016 sampai kini tak jelas.
"Pedagang terkesan dibuat bingung. Sejak awal dikoar-koarkan mau dipindah. Namun, rencana relokasi juga tidak jelas. Sosialisasi juga tidak pernah ada," ujar Ketua Pedagang Pasar Blora, Salahudin, Senin (12/11).
Sementara Ketua Harian Pasar Blora, Pringgo, khawatir relokasi nantinya akan "mematikan rezeki" pedagang. "Kalau dipindah, apa bisa perekonomian pedagang bisa seperti yang dulu?" tanya dia.
"Kita mindah pasar, itu mudah, Pak. Mindah pasar, mindah pedagang, itu mudah. Tapi yang sulit, mindah sistem transaksinya," tambah dia.
Salahudin melanjutkan, pedagang bersedia pasar direnovasi sesuai kesepakatan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Ikhwan Sudrajat, awal 2015. Kala itu, 600 pedagang sudah membubuh tanda tangan persetujuan renovasi.
"Anggarannya sudah ada Rp37 miliar. Kenapa ini tidak kunjung dilakukan? Padahal, saat ini saja pemerintah sedang membangun pasar baru di daerah Gabus empat blok. Itu anggaranya sampai Rp51 miliar. Itu bisa," paparnya.
"Untuk bangun ini (Pasar Blora) menjadi dua tingkat, kenapa tidak kunjung dilakukan? Keanehannya di situ," imbuh Salahudin.
Penolakan pedagang berlanjut hingga menutup lapak, hari ini. Mereka menggelar istigasah di depan pintu utama pasar.
"Kita gelar istigasag, agar pemerintah bisa memberikan keputusan yang terbaik bagi pedagang," tuntas Pringgo.