REI Jateng Minta Kuota Tambahan Rumah Subsidi
SURAKARTA - Realestat Indonesia Jawa Tengah (REI Jateng) mengajukan penambahan kuota rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebanyak 140 ribu unit.
Hal itu dilakukan, lantaran kuota perumahan bersubsidi di Jateng kian sedikit. Bahkan, jatah Juli 2019 telah habis.
"Mestinya, kuota bisa sampai 250 ribu unit secara nasional. Kira-kira baru terealisasi 120 ribu unit, sudah habis," ucap Ketua REI Jateng, MR Prijanto, di Kota Surakarta, Rabu (31/7).
Baca juga:
Harga Rumah Bersubsidi Naik Rp10 Juta
Bangun Rumah Bersubsidi, Pengembang Incar Wilayah Pinggiran
Dia berharap, permintaan dipenuhi pemerintah. Juga mampu membangun 11.500 unit. Hingga akhir 2019. "Kalau sampai saat ini, baru terealisasi sekitar 4.000 unit," terangnya.
Prijanto menambahkan, lahan di beberapa daerah siap bangun. Seperti di Solo Raya. Kecuali Surakarta.
Harga rumah subsidi di Jateng kini mencapai Rp140,5 juta per unit. Maka, harga lahan tertinggi Rp200 ribu per meter.
"Masih banyak yang bisa memenuhi harga lahan itu. Permasalahannya, hanya di kuota subsidi. Begitu turun, pengembang pasti bisa langsung membangun," ujarnya.
Sementara, angka kebutuhan rumah sederhana (backlog) di Jateng belum terpenuhi hingga kini. Mencapai 800 ribu unit.
"Peminatnya memang sangat tinggi. Itulah mengapa, kami berharap kuota subsidi ini bisa cepat turun," pungkas dia, melansir Antara.