Ratusan Warga Solo Laksanakan Salat Gerhana Matahari
SOLO-Peristiwa Gerhana Matahari yang terjadi pada Kamis (26/12) siang tadi, disikapi oleh ratusan warga Kota Solo dengan mengikuti salat Gerhana Matahari yang diselenggarakan di Masjid Agung Surakarta.
"Sesuai dengan hadits Rasulullah, ketika ada gerhana tidak boleh menjadikan gerhana sebagai kepercayaan bahwa dengan adanya gerhana akan terjadi bencana, meninggalnya seseorang, atau musibah tertentu," kata Khotib salat gerhana, Ahmad Muhammad Mustain Nashoha di Solo, Kamis (26/12).
Ia mengatakan bahwa kepercayaan tersebut ditolak oleh Allah SWT sehingga tidak boleh ada orang yang mempercayai kepercayaan tersebut.
"Itu adalah khurofat yang dilarang oleh agama Islam," katanya.
Ia mengatakan justru pada momentum tersebut Rasulullah meminta kepada setiap umat untuk lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah.
"Selain itu juga menjauhkan diri dari perbuatan yang dibenci Allah. Memperbanyak salat, mungkin selama ini belum benar bacaannya dan syarat rukunnya, sekarang harus segera dibenahi," katanya.
Ia juga meminta agar mereka tidak belajar sendiri melainkan belajar dari ulama.
"Yang harus dilakukan selain itu adalah perbanyak zikir dan takbir, serta perbanyak sedekah. Dengan adanya gerhana matahari ini Rasulullah mengingatkan kita untuk selalu membantu saudara yang membutuhkan dan mencintai saudara kita yang membutuhkan," katanya.
Sementara itu, dari hasil pantauan, jamaah salat gerhana bukan hanya dari Kota Solo tetapi sebagian juga wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung ke Solo. (Ant)