Pupuk Langka di Kabupaten Rembang, Bupati: Terkendala Masalah Distribusi

Pupuk Langka di Kabupaten Rembang, Bupati: Terkendala Masalah Distribusi Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz. Foto: rembangkab.go.id

Rembang, Pos Jateng - Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz menyatakan kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di wilayahnya diakibatkan stok dari pusat berkurang. Padahal, kebutuhan pupuk oleh petani saat ini malah terus bertambah.

Ia menjelaskan, subsidi pupuk secara nasional dikurangi akibat dana subsidi direfocusing untuk pemberian Jaminan Pengaman Sosial (JPS) penanganan dan pencegahan Covid-19. Namun demikian, saat ini pupuk sudah ada dan hanya terkendala distribusi.

Asline pupuk niki sudah ada. Sedangkan distribusine niki yang jadi kendala. Distribusi dari distributor ke warung. Warung ke calon penerima. Niki masih dhereng sempurna,” kata Hafidz dalam keterangannya, dikutip dari rembangkab.go.id pada Jumat (31/12).

Hafidz meminta petani lapor ke kelompok tani apabila menemui kendala apapun terkait pupuk. Mereka akan membantu mengajukan pupuk sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sehingga, kelompok tani bisa menyampaikan ke Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang nantinya disampaikan ke Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang.

“Saya minta tolong tidak perlu geger perkara pupuk. Setiap hari disodori susahnya pupuk. Kadang-kadang 1 kartu dapat 40 kilo atau 60 kilo. Lha niku angel kabeh. Nggih to. Nanti kelompoknya saja sesuai RDKK yang nanti akan menyelesaikan,” tuturnya.

Berdasarkan data di Dintanpan Kabupaten Rembang, kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani Rembang sepanjang 2021 diperkirakan mencapai 121.190,347 ton. Adapun alokasi pupuk bersubsidi untuk petani Rembang tahun ini hanya 62.117 ton.

Berdasarkan e-RDKK pupuk subsidi tahun 2021 yang telah disusun dan disahkan, tahun 2021 jumlah petani di Kabupaten Rembang mencapai 87.391 orang. Sedangkan luas tanam sekitar 154.467 hektare.