PT Nojorono Kembangkan Ekonomi Lokal Olahan Parijoto Muria
PT Nojorono Kembangkan Ekonomi Lokal Olahan Parijoto Muria Pemprov Jateng Tunjukan Dukungan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan kepada PT Nojorono Tobacco International (NTI) dalam rencana mereka untuk meningkatkan ekonomi setempat melalui pengolahan buah Parijoto (Medinilla speciosa) yang berasal dari Gunung Muria.
Dukungan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, saat menerima kunjungan pimpinan PT NTI di kantornya pada Kamis (17/4). Ia menambahkan, untuk memajukan ekonomi lokal, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pemprov Jateng akan melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jateng.
Taj Yasin menjelaskan, Pemprov Jateng bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pembangunan dalam berbagai sektor. Salah satu caranya adalah melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Direktur Pangelola PT NTI Arief Goenadibrata menyatakan, perusahaan ingin memberikan dampak positif untuk masyarakat melalui program sosial yang dijalankannya. Beberapa program tersebut fokus pada bidang budaya, lingkungan, dan perekonomian lokal.
Salah satu pengembangan yang sedang dilakukan, tutur Arief, adalah pengolahan buah Parijoto yang khas dari Gunung Muria. Selama ini, buah ini umumnya hanya dikonsumsi langsung dalam bentuk segar.
Arief memiliki rencana untuk menciptakan permintaan bagi buah parijoto melalui produk olahan, seperti brownies atau teh kombucha. Ia berpendapat bahwa strategi tersebut lebih efektif dalam memberikan dampak positif dibandingkan dengan mencoba meningkatkan produksi dari sisi hulu.
"Fokusnya adalah menciptakan permintaan, sehingga UMKM bisa menjual lebih banyak. Secara otomatis, akan ada banyak petani yang mulai menanam. Diperlukan adanya konsumen untuk produk tersebut terlebih dahulu," ungkapnya.
Di sisi budaya, PT NTI berencana untuk memperkenalkan kembali Caping Kalo yang merupakan kebudayaan khas Kudus. Arief mencatat bahwa budaya ini sudah semakin dilupakan.
Selain mempromosikan Caping Kalo, mereka juga sedang mengembangkan tarian kretek yang menceritakan tentang perjalanan tembakau lokal.
Arief menjelaskan bahwa kretek adalah kombinasi antara tembakau dan cengkeh, yang merupakan warisan budaya asli Indonesia dan perlu dilindungi agar tidak diklaim oleh negara lain.
Dalam upaya melestarikan nilai-nilai ini, perusahaan akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk merevitalisasi Museum Kretek yang ada di Kudus.
Sumber: Pemprov Jawa Tengah
Komentar