PPKM Longgar, Objek Wisata Batang Mulai Berbenah
Batang, Pos Jateng – Sejumlah objek wisata di Kabupaten Batang mulai membenahi infrastruktur sejalan dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Perbaikan infrastruktur tersebut untuk menunjang kenyamanan wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Batang, Yarsono, menerangkan sejumlah objek wisata sudah dipasangi QR code aplikasi Peduli Lindungi. Dalam pemasangannya dilakukan secara bertahap.
“Yang sudah pasang di Batang Dolphin Center, untuk Sikembang dalam waktu dekat disusul Sigandu dan Deswita Pandansari,” ujarnya pada keterangan resmi, Minggu (30/10).
Pada sejumlah objek wisata yang belum terpasang QR code PeduliLindungi, pihak Dispora Batang bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskomimfo) Batang.
“Jaga prokes, pakai masker, tidak berkerumun dan mempunyai aplikasi Pedulilindungi untuk meminimalkan penularan Covid-19,” imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Operasional Batang Dolphin Center, Oktavianus Bagus Danu Wijaya, menjelaskan para pengunjung mulai memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi yang tersentral di satu titik, agar mudah melakukan pemantauan.
“Kami sudah menyediakan fasilitas wifi gratis, namun ada sebagian pengunjung yang belum paham cara penggunaan aplikasi Pedulilindungi,” katanya.
Oktavinus menyebutkan, pengunjung di hari kerja jumlahnya tidak terlalu banyak. Berbeda jika akhir pekan, jumlahnya mengalami peningkatan.
“Kalau hari biasa 30 pengunjung, tapi ketika akhir pekan mulai Jumat hingga Minggu jumlahnya bisa meningkat jadi 700 orang, meskipun jika dibandingkan saat sebelum pandemi bisa mencapai lebih dari 1.000 pengunjung,” jelasnya.
Berbeda dengan Pengelola Dolphin Center, Ketua Komunitas Pecinta Alam Enak Tentrem Ora Mendem (Kopaletom) sekaligus pengelola Desa Wisata (Deswita) Pandansari, Aminudin, menyampaikan selama pandemi anggota lebih berkonsentrasi pada pembenahan sarana prasarana obyek wisata.
“Kami melakukan perbaikan di beberapa wahana wisata supaya ketika buka lagi sudah siap. Anggota pengelola juga dimotivasi lagi, agar bersemangat untuk bangkit lagi serta membantu mempromosikan Deswita Pandansari sudah mulai buka dengan penerapan Prokes,” ungkapnya.
Aminudin mengakui, sejak ada pelonggaran PPKM jumlah pengunjung sudah mulai berdatangan walau tidak terlalu banyak, karena jumlahnya terbatas.
“Sebelum pandemi dalam sebulan ada 4 ribu pengunjung, namun selama pandemi ada yang sampai tidak ada pengunjung karena saat itu masih PPKM Darurat. Kini setelah ada pelonggaran, jumlah pengunjung mulai merangkat naik hingga 2 ribu wisatawan tiap bulannya,” terangnya.
Ia menjelaskan, paket wisata yang menjadi unggulan adalah river tubing, outbond edukasi dan cara menanam padi bagi pelajar SD, flying falk.
“Ada pula paket camping menggunakan tenda yang disuguhi musik angklung. Biaya mulai Rp50 ribu - Rp200 ribu per orang,” tuturnya.