Polda Jateng Imbau Masyarakat Tenang Pascabentrok Massa
SOLO-Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang pascabentrok antara massa ormas Islam dengan anggota Banser dan Pagar Nusa, di depan Kantor PC Nahdlatul Ulama (NU) Jalan Honggowongso, Jayengan, Serengan, Solo, kemarin Jumat (06/12)
"Situasi Kota Surakarta telah kondusif. Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga situasi kamtibmas bersama dengan Polri dibantu saudara kami dari TNI,” Kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna melalui di akun Instagram @humas_poldajateng, terpantau Sabtu (07/12).
Kepolisian Resor Kota Surakarta telah melakukan mediasi dan mendamaikan dua kelompok ormas Islam yang sempat bentrok tersebut.
Peristiwa tersebut, melansir Antara, berawal saat massa dari salah satu ormas Islam yang datang dari arah utara setelah pulang melakukan aksi di depan Kantor Polres Kota Surakarta.
Massa kemudian bertemu anggota Banser dan Pagar Nusa yang sedang berjaga di Kantor PCNU Jalan Honggowongso Jayengan.
Tiba-tiba massa ormas Islam terlibat adu mulut dengan anggota Banser dan Pagar Nusa saat melintas, bahkan sempat terjadi saling lempar batu meski hanya beberapa menit.
Dengan cepat, ratusan anggota Brimob Polda Jateng dan Dalmas Polresta Surakarta tiba di lokasi kejadian, kemudian memisahkan mereka dan dimediasi untuk berdamai.
Ketua PCNU Surakarta Mashuri membenarkan adanya kejadian tersebut yang melibatkan antara Banser dan Pagar Nusa yang berjaga di Kantor PCNU dengan ormas Islam.
Namun, kata dia, hal tersebut hanya salah paham. Tiba-tiba ada sejumlah orang datang di depan Kantor PCNU Surakarta langsung terlibat bentrok.
Mashuri meminta kepada mereka yang tidak terima dengan ucapan K.H. Muwafiq yang dianggap kontroversial silakan ambil langkah hukum. Muwafiq sudah meminta maaf secara terbuka kepada publik.
Sementara itu, Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Endro Sudarsono menjelaskan bahwa ada massa yang ikut demo terkait dengan kasus penistaan agama di Polresta Surakarta. Aksi kemudian membubarkan diri.
Menurutnya, jika ada gesekan di depan Kantor PCNU bukan dari anggota DSKS.
Endro menegaskan bahwa pihaknya sebelumnya juga sudah mengimbau mereka tidak melewati Kantor PCNU Surakarta setelah aksi.
Wakil Kepala Polresta Surakarta AKBP Iwan Saktiadi mengukapkan dua kelompok ormas tersebut sempat terjadi gesekan karena salah paham. Ratusan anggota langsung diturunkan di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.
Kondisi sekarang, kata Iwan, sudah aman dan sudah dapat dimediasi berdamai. Namun, anggota masih menjaga sebagai langkah antisipasi saja.