PKL Selesai Direlokasi, Pemda DIY Segera Renovasi Fasilitas Publik di Malioboro
Yogyakarta, Pos Jateng - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera merenovasi dan memperbaiki komplek Malioboro setelah PKL selesai berpindah ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Perbaikan tersebut demi menata wajah Malioboro agar lebih rapi dan nyaman untuk wisatawan.
Perbaikan dilakukan di sejumlah fasilitas publik seperti penambahan penerangan, perbaikan trotoar yang rusak, pengecatan kursi serta penyeragaman warna bangunan di sepanjang Jalan Malioboro.
“Segera dirumuskan apa saja yang darurat itu apa (silakan koordinasi) tanpa perlu menunggu perintah dari saya, termasuk perubahan lewat APBD atau Danais,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubowono X saat Rapat Koordinasi Pasca Relokasi PKL Malioboro di Kompleks Kepatihan, Senin (7/2).
Sri Sultan juga mengapresaisi Pemkot Yogyakarta dan semua pihak terkait yang telah menyiapkan fasilitas dan bekerja keras selama proses relokasi. Perbaikan infrastruktur dirasa sangat penting karena setelah PKL tidak ada, banyak kerusakan yang ditemukan.
"Sudah melihat apa yang dilakukan Kota. Saya melihat toko-toko di Malioboro, lampu-lampunya sudah lebih terang," ujar Sri Sultan.
Setelah perbaikan infrastruktur, lanjut Sri Sultan, Malioboro akan digunakan untuk memfasilitasi para seniman dan pekerja kreatif. Malioboro tanpa PKL bukan berarti ruhnya hilang, namun tetap hidup dengan warnanya sendiri.
“Malioboro bukan hanya milik PKL, namun milik semua masyarakat. Perlu dinaikkan atmosfer seni atau kreatifnya supaya Malioboro hidup lagi,” ujanya.
Sementara itu, Dosen Arsitektur UII Yogyakarta, Revianto Budi Santosa mengaku setuju bahwa Malioboro perlu dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai.
“Idealnya Malioboro menjadi etalase yang menghidupkan atmosfer di wilayah-wilayah lain di Jogja. Seni pertunjukan adalah lokomotifnya, kemudian perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai,” jelas Revianto.