Pintu Air Dam Colo Urung Dibuka hingga Kini
SUKOHARJO - Pintu air Dam Colo di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), hingga kini masih ditutup. Melampaui waktu yang dijanjikan.
Hal tersebut membuat Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur "kebanjiran" keluhan. Pangkalnya, ribuan hektare sawah kering. Takbisa ditanami.
"Kami sendiri, pengurus, juga sulit memenuhi keinginan petani. Karena memang sumber di Dam Colo belum bisa dialirkan. Parahnya, lagi sekarang belum turun hujan," kata Ketua P3A Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, Selasa (5/11).
Baca: Pintu Air Dam Colo Ditutup Sebulan
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menutup pintu air Dam Colo per 16 September 2019. Guna perawatan. Dijanjikannya berlangsung selama sewulan.
Debit air belum memenuhi kebutuhan. Dalih penutupan masih berlangsung hingga kini. Padahal, petani biasanya telah mengolah tanah dan tanam pada awal November.
Kondisi kian parah. Lantaran sumber air dari sumur pantek takbisa memenuhi harapan. Debit yang keluar tergolong kecil dan butuh waktu lama untuk mengairi sawah.
"Kalau kondisi sekarang, sumur pantek harus diperdalam. Agar bisa dapat air jelas cukup menyulitkan petani. Sebab, butuh modal besar lagi," tutur dia.
P3A Dam Colo Timur, ungkapnya, telah menyampaikan keluhan petani kepada Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo. Namun, jawabannya tak memuaskan.
Atas kondisi ini, menukil Kedaulatan Rakyat, petani membiarkan sawah miliknya bera. Sebagian lain menjual ke perajin batu bata.
"Perkiraaan kami, petani baru bisa olah tanah dan tanam pada akhir Desember atau awal Januari. Tapi, itu juga bergantung cuaca alam," tuntas Jigong.