Petani Mendapatkan Hasil Gabah Berkualitas Karena Teknologi
Petani Mendapatkan Hasil Gabah Berkualitas karena Bantuan Teknologi Penggilingan
Penggunaan inovasi baru dalam penggilingan padi di Kecamatan Sawangan membantu para petani untuk memperbaiki kualitas hasil panen. Ini juga berkontribusi pada peningkatan harga jual melalui produksi beras berkualitas unggul.
Unit penggilingan padi yang dikelola oleh Koperasi Produsen Gatos Bumi Jawi telah mengimplementasikan teknologi pengeringan padi dengan vertical dryer. Padi hasil panen dari para petani dikeringkan dalam sebuah alat oven yang berbentuk vertikal.
Ketua Koperasi Produsen Gatos Bumi Jawi Handono mengungkapkan, penggunaan mesin pengering padi jauh lebih efektif dan efisien. Proses pengeringan padi tidak lagi dilakukan dengan cara manual yang bergantung pada sinar matahari.
Mengeringkan padi dengan cara manual memakan waktu yang cukup lama. Hal ini menjadi lebih sulit terutama di musim hujan ketika sinar matahari tidak optimal.
"Jika dilakukan secara manual, kami harus menjemur (padi) yang hanya bisa berlangsung sekitar dua jam di pagi hari jika sinar matahari bagus, dan kemudian harus hadapi hujan. Dalam satu minggu, menjemur padi satu sampai tiga ton belum tentu kering," jelas Handono pada Kamis (10/4).
Dengan teknologi vertical dryer, padi hanya perlu berada dalam oven selama 12 jam sebelum siap digiling. Proses pengeringan ini dapat menurunkan kadar air hingga mencapai 13%.
Mesin pengering ini dirancang untuk menampung enam ton padi dalam satu kali proses produksi.
“Padi kering hasil panen diproses dalam waktu 12 jam. Setelah kering, padi dapat langsung digiling menjadi beras,” sambungnya.
Mesin pengering dilengkapi dengan blower yang berfungsi untuk memisahkan padi berkualitas baik dari yang kurang baik. Dengan cara ini, padi yang digiling hanya terdiri dari padi dengan butiran beras yang utuh.
“Kami juga memiliki mesin sortir untuk beras berdasarkan warna. Jadi, padi merah yang kami sortir harus merah sepenuhnya. Begitu juga beras putih yang beraroma susu, hasilnya sudah menjadi beras premium,” lanjut Handono.
Kualitas Beras yang Lebih Baik
Seluruh tahapan pengeringan dan penggilingan padi di unit penggilingan mampu meminimalisir jumlah beras yang mengalami kerusakan. Ini menghasilkan beras berkualitas tinggi yang dihargai lebih mahal di pasaran.
“Dengan menggunakan teknologi ini, kerusakan pada beras bisa diminimalisir. Nilai jual beras pun lebih tinggi karena banyak beras yang utuh. Melalui proses ini, menir (beras patah) bisa tersisa hanya lima persen dari total produksi,” terangnya.
Sehingga, beras organik dengan aroma susu dapat dijual dengan harga Rp21.000 per kilogram. Sementara itu, beras nonorganik biasa seperti jenis IR 64 dihargai antara Rp13.500 hingga Rp14.000 per kilogram.
Untuk beras merah, Koperasi Produsen Gatos Bumi Jawi secara rutin mengirimnya kepada CV Shinta Rama di Tegal. Sisanya didistribusikan ke Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta, atau dipasarkan secara langsung di sekitar Magelang.
Pemberdayaan Petani
Koperasi Produsen Gatos Bumi Jawi didirikan pada 2022, sebagai unit usaha Gabungan Tani Organik Sawangan (Gatos). Hingga kini, Gatos telah memiliki 34 kelompok tani yang berasal dari Desa Mangunsari, Tirtosari, Podosoko, Sawangan, Butuh, Krogowanan, dan Kapuhan.
Setiap kelompok terdiri dari sekitar 50 petani yang secara rutin menyuplai padi kering hasil panen kepada koperasi.
“Setiap hari kami dapat mengolah enam ton padi kering hasil panen,” ujar Handono.
Bendahara Koperasi Produsen Gatos Bumi Jawi Nanik Sri Hartati menyatakan, telah memperoleh pinjaman senilai Rp1 miliar untuk modal dalam membeli gabah hasil panen dari para petani. Beras yang dihasilkan oleh unit penggilingan padi kemudian dipasarkan kepada jaringan pemasaran produk pertanian organik, Lingkar Organik, dengan jumlah minimal 10 ton setiap bulannya.
“CV Shinta Rama untuk makanan bayi memproduksi sekitar sembilan ton beras merah setiap minggunya. Pengiriman dilakukan ke Jakarta dan Surabaya antara 5 hingga 10 ton. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar hingga saat ini,” jelas Nanik.
Koperasi Produsen Gatos Bumi Jawi juga menyediakan layanan pengeringan dan penggilingan gabah bukan hanya untuk anggota, tetapi juga untuk petani lainnya. Mereka menetapkan tarif sebesar Rp250 untuk setiap kilogram beras.
“Misalnya, jika ada panen dalam jumlah besar dan ingin menggiling gabah di sini, silakan. Untuk volume kecil juga diperbolehkan. Kita akan menimbang setelah beras selesai diproduksi, bukan saat masih berupa gabah. Ongkosnya adalah Rp250 per kilogram beras,” ungkapnya.
Hibah UPLAND Project
Unit penggilingan padi yang terletak di Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, merupakan bantuan dari program pengembangan pertanian organik, UPLAND Project. Selain di Sawangan, fasilitas serupa juga telah didirikan di Kecamatan Grabag dan Bandongan.
UPLAND Project didanai melalui hibah dari The Bill and Melinda Gates Foundation serta International Islamic Bank for Development (IsBD). Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan komoditas pertanian unggulan dari wilayah dataran tinggi, sehingga bisa memenuhi standar produk yang siap ekspor.
Tidak hanya menyediakan bantuan untuk fasilitas pengolahan beras, UPLAND Project juga memberikan dana untuk membangun jalan tani. Dengan akses jalan yang baik menuju area persawahan, petani dapat dengan mudah mengangkut hasil panen mereka.
Sumber: Pemprov Jawa Tengah
Komentar