Perusda Garam Jateng diminta tampung garam petani
Dengan slogannya Bumi Mina Tani, Kabupaten Pati adalah salah satu daerah penghasil garam terbesar secara nasional. Namun, terdapat kegelisahan para petani garam manakala seringnya harga jatuh saat di masa puncak panen garam.
Anggota Komisi B DPRD Pati Narso berharap, dengan adanya perusahaan garam milik Provinsi Jawa Tengah, dapat menampung hasil produksi garam tradisional dari petani lokal khususnya.
"Ini supaya ketika di masa panen tidak sampai terjadi penurunan drastis yang merugikan petani,” ungkap politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Oleh karena itu, Narso menekankan agar produk garam milik petani lokal itu dapat ditampung dan mendapat harga yang baik.
"Kalaupun harus dari garam impor pihaknya menegaskan harus sesuai aturan. “Kalau impor harus sesuai aturan, supaya tidak mengganggu harga garam petani lokal ini,” tegasnya.
Karena itu ia menilai, kehadiran pabrik garam tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi para petani garam tradisional di Pati. Untuk diketahui wilayah penghasil garam di Pati antara lain di Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa, dan juga Trangkil.
Untuk diketahui pada awal bulan ini (4/9) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, melakukan groundbreaking pabrik garam PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) di Desa Raci, Kecamatan Batangan.