Perbaikan 2 Jembatan Ambrol Usai Lebaran, Dishub Klaten Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Klaten, Pos Jateng – Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten bersama Polres setempat melakukan rekayasa lalu lintas menyusul ambrolnya dua jembatan yang menjadi jalur mudik, yaitu Jembatan Kadirejo dan jembatan di jalur lingkar barat Delanggu.
Kepala Dishub Klaten, Supriyono mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, kendaraan kecil masih bisa melewati jembatan di jalur lingkar barat Delanggu.
“Kendaraan kecil masih bisa melewati jembatan di jalur lingkar barat Delanggu, namun penggunaan jalur ini untuk mudik menjadi alternatif terakhir. Untuk kendaraan besar tetap lewat jalur utama,” paparnya, Senin (18/4).
Pelakasana Tugas (Plt) Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Klaten, Bayu Adi Perdana mengatakan, kondisi Jembatan Kadirejo tidak memungkinkan untuk dilewati.
“Kondisi jembatan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Penutupan dilakukan dari simpang tiga Purnama Jaya sampai simpang tiga Karangan. Masyarakat diharapkan menghindari jalur tersebut,” papar Bayu.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Klaten, Muhammad Fadhlan mengatakan, perbaikan kedua jembatan tersebut baru bisa dilakukan setelah lebaran.
“Lalu lintas di Kadirejo sementara hanya bisa melaui jalur utama, seperti Jatinom dan Panggung. Untuk jalur lingkar barat Delanggu, sementara tidak bisa diewati kendaran berat, Kalau situasinya benar-benar darurat, baru kami arhakan ke jalan lingkar ini, seperti ambulans. Situasinya memang belum layak,” terangnya.
Fadhlan menambahkan, jalur di Delanggu diprediksi akan bertambah macet saat arus mudik. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan skenario untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.
“Nanti sejumlah akses putar atau U-turn antara Pasar Delanggu hingga Tegalgondo akan ditutu. Kami juga akan menambah personel untuk mengurai kemacetan di sana. Lalu, kami juga berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo untuk melakukan penarikan arus lalu lintas di Sanggung agar tidak ada penumpukan kendaraan dari arah Yogyakarta menuju Solo,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Jembatan Kadirejo runtuh akibat hujan deras yang mengguyur pada Senin (29/3). Sedangkan jembatan di jalur lingkar barat Delanggu ambles sejak November 2021 akibat sering dilewati kendaraan berat.