Pengungsi Bencana Semeru Butuh Bantuan Dana untuk Relokasi Pengunsian
Lumajang, Pos Jateng - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengharapkan bantuan berupa dana untuk merelokasi pengungsian ke tempat yang lebih layak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Indra Wibowo Leksana, mengatakan saat keperluan warga terdampak bencana Semeru adalah tempat pengungsian yang layak dan dapur umum. Sehingga, bantuan dana akan sangat membantu mewujudkan hal tersebut.
“Terkait dengan logistik, kami berharap untuk sementara logistik cukup banyak. Apabila memungkinkan bantuan tidak berupa barang, diwujudkan berupa dana. Dana ini akan dibutuhkan untuk relokasi pengungsian,” kata Indra saat rapat koordinasi Pos Komando (Posko) penanganan darurat di Kecamatan Pasirian, Kamis (9/12).
Indra tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan terhadap penanganan darurat paskaerupsi Gunung Semeru. Ia mengatakan, logistik bantuan banyak dan berlebih. Indra juga menginformasikan, manajemen logistik mulai tercatat dengan tertib dengan adanya coordinator.
“Adanya koordinator bisa memantau kira-kira kekurangan yang ada bisa diketahui dengan jelas, jenis dan jumlahnya berapa yang dibutuhkan sehingga logistik yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Posko per Kamis (9/12) pukul 16.00 WIB, jumlah warga meninggal dunia sebanyak 43 jiwa, luka berat 21, hilang 12 dan mereka yang mengungsi 6.542. Warga yang mengungsi tersebar di 125 titik.
Berikut sebaran titik pengungsian yang sebagian besar berada di Kabupaten Lumajang. Ada dua titik yang berada masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar. Kecamatan Candipuro sebanyak 10 titik pengungsian dengan jumlah warga 2.331 jiwa, Pasirian 4 titik (1.307 jiwa), Tempeh 12 titik (640 jiwa), Pronojiwo 10 titik (525 jiwa), Lumajang 11 titik (335 jiwa), Sumbersuko 9 titik (302), Pasrujamber 2 titik (212 jiwa), Sukodono 9 titik (204 jiwa), Kunir 8 titik (127 jiwa), Yosowilangun 8 titik (89 jiwa), Tekung 3 titik (67), Senduro 4 titik (66 jiwa), Padang 3 titik (62 jiwa), Jatiroto 3 titik (59 jiwa), Kedungjajag 7 titik (50 jiwa), Klakah 5 titik (45 jiwa), Rowokangkung 4 titik (37 jiwa), Ranuyoso 1 titik (26 jiwa), Randuagung 7 titik (24 jiwa), Tempusari 2 titik (23 jiwa) dan Gucialit 3 titik (11 jiwa).