Pengembangan Bandara JBS Butuh Lahan 23 Ha

Pengembangan Bandara JBS Butuh Lahan 23 Ha Ilustrasi Bandara Jenderal Besar Soedirman, Kabupaten Purbalingga, Jateng. (Foto: Twitter/@angkasapura_2)

SEMARANG-Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono mengatakan pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) di Purbalingga, Jawa Tengah, membutuhkan lahan seluas 23,79 ha.

Hal itu tertera dalam surat pemunguman yang beredar belum lama yang berisi soal pengadaan lahan untuk pengembangan BOJBS. 

Pengadaan tanah tersebut dalam rentang waktu Agustus hingga Desember 2019 dengan jangka waktu pembangunan dari 2020 sampai dengan 2021.

Untuk lokasi pembangunan bandara baru terletak di Desa Kedunglekok dan Kemangkon, Kecamatan Kemangkon, serta Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja. 

Sementara untuk tahap pengadaan tanah melalui tiga proses yakni: persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil.

“Dengan dibangunnya bandara ini, akan meningkatkan kapasitas Bandara Wirasaba,” kata Sri Puryono yang juga Ketua Tim Persiapan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam surat tersebut.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui pembangunan BJBS saat berkunjung ke Purbalingga, 23 April 2018. Bandara komersial itu dibangun dengan landas pacu sepanjang 2.500 meter kali 30 meter.

Tahap awal hanya 1.600 meter kali 30 meter. Dengan luasan tersebut, berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Purbalingga, maka BJBS mampu melayani pesawat jenis ATR-72. Dengan rencana terminal seluas 3.000 meter persegi, maka bisa menampung 300 ribu penumpang per tahun. 

BJBS diklaim nantinya menjadi penopang aktivitas ekonomi di barat dan selatan Jateng. Khususnya, Banjarnegara, Kebumen, Purwokerto, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Wonosobo.