Pendangkalan PPN Pekalongan Tak Tertangani
PEKALONGAN - Pendangkalan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) hingga kini tak kunjung tertangani. Akibatnya, kapal enggan berlabuh dan memilih tempat lain.
"Semoga saja segera dilakukan pembenahan. Kalau seperti ini, perikanan di Kota Pekalongan semakin redup," ucap seorang pemilik kapal, Isnaini Ruhullah Kumaini, Rabu (30/10).
Baca: Kinerja PPN Pekalongan Dikeluhkan
Gayung bersambut. DPRD mendesak pihak-pihak terkait koordinasi menangani masalah tersebut. Dari pemerintah kota (pemkot) hingga pengelola.
"Bukan waktunya lempar-lemparan kewenagan. Butuh duduk bersama. Untuk memajukan perikanan Kota Pekalongan," ucap Ketua Komisi B DPRD Kota Pekalongan, Abdul Rozak, terpisah.
"Kalau perlu, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI diundang. Agar ikut menyelesaikan permasalah pendangkalan ini," lanjutnya.
Sementara, Kepala PPN Pekalongan, Mansyur, mengklaim, pihaknya rutin melakukan pengerukan. Dua kali dalam sebulan.
"Tahun ini, volume lumpur dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Kami hanya bisa mengeruk 10 ribu meter kubik per tahun," tuturnya, mencuplik Tribun Jateng.
Menurutnya, PPN Pekalongan takbisa bekerja sendiri dalam menekan sedimentasi. Agar pengerukan optimal. Mencapai 20 ribu meter kubik per tahun.