Pemprov Jateng Bentuk Tim Khusus Cegah Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan
Semarang, Pos Jateng - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak telah menjangkiti ribuan sapi di wilayah Jawa Timur (Jatim) selama sebulan terakhir. Mengantisipasi masalah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) membuat Unit Reaksi Cepat (URC) khusus untuk mencegah persebaran PMK di wilayahnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto mengatakan, tim ini akan mengecek kesehatan hewan dari Jatim yang akan masuk ke Jateng melalui beberapa pos, yakni cek poin Lasem, Cepu, Banaran, Selogiri (Wonogiri) dan Cemoro Sewu-Tawangmangu (Karanganyar).
“Kita bentuk Unit Reaksi Cepat siang ini. Untuk memantau terkait lalu lintas ternak yang masuk di perbatasan. Tempo hari kita memulangkan dua truk hewan ternak dari Probolinggo (Jatim) yang hendak ke Tasikmalaya (Jabar) karena menunjukan gejala. Kita juga melakukan informasi dan edukasi, bahwa PMK ini bisa disembuhkan, kata Agus dalam keterangannya, dikutip dari jatengprov.go.id, Kamis (11/5).
Agus menyebut, Jateng sendiri telah bebas dari PMK sejak 1990. Meski begitu, ia tidak menampik adanya temuan kasus PMK di Jateng akhir-akhir ini. Namun, ia memastikan telah menerapkan pola isolasi dan penyembuhan agar tidak menular.
Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan Disnakkeswan Jateng, Yoyon Sunaryono menegaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai skenario mengantisipasi PMK. Selain melakukan pemantauan lalu lintas hewan, pihaknya juga fokus terhadap penyehatan hewan terjangkit.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan edukasi di beberapa wilayah yang memunyai pasar hewan besar. Di antaranya Pasar Wirosari Grobogan, Pasar Pon Blora, Pasar Kaliyoso, Pasar Boyolali dan Pasar Klaten.
“Pada tempat-tempat tersebut kita juga bekerja sama dengan pemkab yang telah melakukan survei. Kalau ada tanda-tanda klinis, segera melangkah,” papar Yoyon.