Pemkot Yogyakarta Kebut Program Zero Sampah Anorganik
Kota Yogyakarta, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mempercepat Program Zero Sampah Anorganik dengan menggencarkan gerakan pilah sampah dari rumah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, Kota Yogyakarta menargetkan Maret 2023 bisa mengurangi pasokan sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sampai 50 ton/hari.
“Dengan Program Zero Sampah Anorganik kita sudah bisa mengurangi sampah sebesar 40 ton/hari. Target kami sampai Maret, paling tidak bisa mengurangi 50 ton/hari. Perlu memperkuat partisipasi publik dalam upaya mencapai zero waste dan zero emission melalui gerakan memilah sampah,” papar Sugeng saat Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di Embung Giwangan, Senin (27/2).
Sebagai informasi, Pemkot Yogyakarta meluncurkan Program Zero Sampah Anorganik mulai Januari 2023. Program ini diperkuat dengan adanya Surat Edaran (SE) Walikota Yogyakarta Nomor 660/6123/SE/2022 tentang Gerakan Zero Sampah Anorganik. Melalui program ini, Pemkot Yogyakarta mengajak Masyarakat Kota Yogyakarta pilah sampah dari rumah lalu dikumpulkan di bank sampah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, selaku Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta menjelaskan Forum Bank Sampah bersama masyarakat akan menggecarkan pertumbuhan kinerja bank sampah. Aman memaparkan hasil pilah sampah anorganik diserap di bank sampah.
“Terutama mengurangi volume sampah anorganik dan terus mendorong sampai dengan sampah residu. Aman menyebut di Kota Yogyakarta ada sekitar 565 bank sampah. Pihaknya berharap dengan komitmen itu, pertumbuhan kinerja bank sampah menjadi lebih baik,” papar Aman.
Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, Pemkot Yogyakarta saat ini sedang memperkuat komitmen dan semangat gerakan zero sampah anorganik. Ia menambahkan Peringatan HPSN 2023 jadi momentum deklarasi gerakan zero sampah anorganik.
“Melalui peringatan HPSN 2023 ini Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak seluruh masyarakat untuk deklarasi bersama gerakan zero sampah anorganik. Persoalan sampah tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh masyarakat,” tutup Sumadi.